Posisi saat ini: Kembali ke laman beranda news

Risiko Tinggi Andai Shin Tae-yong Benar Dipecat: Terlalu Banyak yang Dipertaruhkan

2025-01-07 05:30:03
35
Risiko Tinggi Andai Shin Tae-yong Benar Dipecat: Terlalu Banyak yang Dipertaruhkan
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Isu pemecatan Shin Tae-yong terus menguat sejak pertama kali mencuat pada Sabtu, 4 Januari 2025 kemarin. Kini, isu tersebut terus berkembang liar tanpa klarifikasi atau bantahan dari pihak-pihak terkait.

Tahun ini adalah perjalanan tahun kelima Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong (STY). Juru taktik asal Korea Selatan ini pertama kali menangani tim Garuda pada tahun 2020 lalu.

Sayangnya, masa-masa awal kepelatihan STY berlangsung sulit karena serangan pandemi Covid-19. Dapat dikatakan, STY baru benar-benar membentuk tim mulai tahun 2022 lalu, ketika kondisi sudah lebih stabil.

Nah benar bahwa Coach Shin belum mempersembahkan trofi untuk Indonesia. Namun, perkembangan performa dan kualitas pemain di timnas tidak bisa dibantah.

1 dari 2 halaman

Gosip-Gosip Pemecatan STY

Media asal Italia, Tuttosport, melaporkan jika PSSI ingin pelatih asal Eropa untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia. Shin Tae-yong sebagai pelatih dinilai kurang cocok dengan materi pemain yang tersedia.

Setelah itu, muncul unggahan di akun media sosial anggota Exco PSSI, Khairul Anwar. Dia memberikan ucapan terima kasih pada Shin Tae-yong, yang bisa ditafsirkan sebagai salam perpisahan untuk sang pelatih.

Hingga artikel ini mengudara, belum ada konfirmasi resmi dari pihak mana pun terkait kabar miring ini. Dan yang menarik, gosip pemecatan ini muncul setelah kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.

Jika tolok ukurnya Piala AFF, Timnas Indonesia memang belum pernah juara di bawah bimbingan Shin Tae-yong. Terbaru, tim Garuda bahkan gagal lolos dari fase grup.

2 dari 2 halaman

Risiko Besar Pemecatan Shin Tae-yong

Di atas kertas, Shin Tae-yong sudah sekitar lima tahun menangani Timnas Indonesia. Namun, fans kemungkinan menyadari bahwa tim baru benar-benar terbentuk sekitar satu tahun terakhir, itu pun butuh waktu.

Tim yang mulai terbentuk juga berdampak positif terhadap performa di lapangan. Bukti nyatanya adalah laju Timnas Indonesia ke putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Karena itu, memecat STY saat ini sangat berisiko, lebih banyak efek negatif daripada dampak positifnya. Tim akan mengalami kemunduran signifikan andai ditangani pelatih baru yang masih butuh waktu adaptasi.

Ingat bahwa Timnas Indonesia akan bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia mulai bulan Maret 2025 mendatang. Masih ada empat pertandingan lagi.

Waktunya terlalu singkat untuk adaptasi di bawah pelatih baru. Terlalu banyak yang dipertaruhkan Risiko pemecatan terlalu besar.

Opini: Richard Andreas/Bola.net

video terbaru:

Pembaruan terkini