Penyesalan Simone Inzaghi di Final Piala Super Italia: Gagal Jaga Keunggulan
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi mengungkapkan penyesalan setelah timnya gagal mempertahankan keunggulan 2-0 dalam kekalahan dari AC Milan di final Piala Super Italia 2024.
Inter sempat berada dalam posisi yang sangat menguntungkan saat menghadapi Milan di Al Awwal Park, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. Gol dari Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi membawa Nerazzurri unggul 2-0.
Namun, segalanya berubah ketika Rafael Leao masuk sebagai pemain pengganti. Pemain asal Portugal tersebut memberikan kontribusi besar dalam kebangkitan Milan.
Gol pertama Milan tercipta melalui tendangan bebas Theo Hernandez sebelum Christian Pulisic menyamakan kedudukan. Di menit ke-93, Tammy Abraham mencetak gol kemenangan setelah memanfaatkan umpan silang.
Tak Bisa Kontrol Permainan
Nicolo Barella dibayangi Youssouf Fofana dalam laga final Piala Super Italia antara AC Milan dan Inter Milan di Stadion Al Awwal Park, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf QadriInzaghi mengaku timnya seharusnya bisa mengendalikan situasi dengan lebih baik saat sudah unggul dua gol, namun sayangnya Inter harus menerima kenyataan bahwa mereka kebobolan tiga gol dan kehilangan trofi.
“Pertama-tama, kami harus mengucapkan selamat kepada Milan karena mereka tidak pernah menyerah meski tertinggal dua gol,” kata Inzaghi kepada Sport Mediaset.
“Pada gol untuk 2-1, kami kehilangan bola dengan mudah padahal seharusnya kami mengendalikan pertandingan. Setelah itu, kami punya beberapa peluang untuk menjadikan skor 3-1, tetapi Maignan melakukan penyelamatan luar biasa atas tembakan Carlos Augusto dan Denzel Dumfries.”
Harus Segera Bangkit
Henrikh Mkhitaryan dan Alvaro Morata dalam laga final Piala Super Italia 2024 antara AC Milan dan Inter Milan, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf QadriBagi Inzaghi, ini bukan sekadar kekalahan biasa. Namun, ia mengingatkan timnya harus segera bangkit, mengingat mereka akan menghadapi jadwal pertandingan yang sangat padat dalam waktu dekat.
“Sayangnya, setelah kebobolan gol kedua, kami kehilangan kendali dan akhirnya kalah," lanjutnya.
"Ini adalah kekalahan yang menyakitkan, tapi tim selalu bangkit setelah kekalahan-kekalahan yang menyakitkan di masa lalu.
"Kami pulang untuk merawat luka kami, ada beberapa cedera baru yang harus kami hadapi, tapi kami memiliki enam pertandingan dalam 18 hari ke depan, jadi kami harus segera bangkit kembali.”
Penyesalan Inzaghi
Para pemain Inter Milan sebelum laga final Piala Super Italia melawan AC Milan di Stadion Al Awwal Park, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf QadriNamun, Inzaghi tetap merasa bahwa timnya seharusnya bisa mengontrol situasi lebih baik saat berada di depan dengan skor 2-0.
"Kami pulang dengan kekecewaan yang mendalam, kami sudah memberikan segalanya, tetapi jelas bahwa pada saat unggul 2-0, kami seharusnya bisa mengontrol situasi lebih baik," ujarnya.
Sumber: Football Italia
Klasemen Serie A
video terbaru:
Pembaruan terkini:
Casemiro Selangkah Lebih Dekat Pindah ke Arab Saudi
Pesan Nathan dan Oratmangoen Pada Shin Tae-yong: Terima Kasih Atas Segalanya!
Jadwal Piala Super Spanyol 2025
Jangan Terlalu Pedas Kritik Trent Alexander-Arnold
Merasa Dapat 2 'Peluru' dari Ducati di MotoGP 2025, Marc Marquez: Demi Bidik Gelar Ke-9 dan 10
Teka-teki Soal Masa Depan Pratama Arhan Akhirnya Terjawab: Bukan Gabung Persija Tapi Bangkok United
Kalah di Carabao Cup: Apakah Keberuntungan Masih Menyertai Arsenal?
Sedih! Shin Tae-yong Minta Maaf tak Bisa Dampingi Timnas Indonesia Sampai Akhir
PSSI Cari Pelatih yang Dihormati Pemain Diaspora Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Dong?
Rekam Jejak Louis van Gaal, Calon Direktur Teknik Timnas Indonesia: Kerja Sama Bareng Kluivert?