Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Timnas Indonesia Dibabat Jepang 0-6: Patrick Kluivert Butuh Banyak Amunisi Baru jika Ingin ke Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Dibabat Jepang 0-6: Patrick Kluivert Butuh Banyak Amunisi Baru jika Ingin ke Piala Dunia 2026

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-11 20:30:01
Dilihat:22 Pujian
Pelatih kepala Indonesia, Patrick Kluivert, difoto sebelum dimulainya pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup C Asia antara Jepang dan Indonesia di Osaka pada 10 Juni 2025. (PAUL MILLER/AFP)

Jakarta - Kekalahan telak 0-6 yang diderita Timnas Indonesia dari Jepang membuka mata pendukung tim Garuda.

Hasil di Suita City Stadium Osaka, Selasa (10-6-2025), menjadi gambaran betapa jauh level Timnas Indonesia dengan tim Samurai Biru. 

Proses enam gol yang dicetak Daichi Kamada pada menit ke-15, 45+6', Takefusa Kubo (19'), Ryoya Morishita (55'), Shuto Machino (58'), dan Mao Hosoya (80') seolah Jepang ingin mengajari bagaimana sebuah tim bermain.

"Jepang mau membuktikan sepak bola tak bisa dibangun secara instan. Butuh waktu puluhan tahun untuk menempa skill, fisik, dan mental petarung," kata Toni Ho, pelatih senior asal Makassar.


Kekalahan Membuka Mata

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan mendapatkan tekel keras dari bek Timnas Jepang, Kota Takai dalam laga terakhir Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Suita City Football Stadium, Selasa (10/6/2025). (AFP/Paul Miller).

Toni Ho mengamati betapa kuatnya fisik pemain Jepang bermain sepanjang pertandingan. Bagaimana chemistry terbentuk sehingga seakan mereka bermain seperti dikendalikan dari jarak jauh.

"Yang utama adalah mental dan harga diri. Jepang tak leha-leha setelah lolos ke Piala Dunia 2026. Mereka bermain dengan sistem baku sehingga siapa pun yang main tak mengubah karakter permainan. Apakah itu tim utama maupun para debutan," ulasnya.

Mantan pelatih PSM ini menyorot publik sepak bola Indonesia telanjur punya ekspektasi tinggi dengan materi Timnas Indonesia yang banyak memakai pemain keturunan.

"Materi kita sudah bagus. Tapi, menghadapi Jepang tak ada apa-apanya. Ini akan membuka mata Emil Audero, Jay Idzes, Mees Hilgers, Kevin Diks, Dean James, Joey Pelupessy, dan Thom Haye yang bermain di kasta tertinggi Eropa," ucapnya.


Perlu Waktu untuk Membangun Tim

Pemain Jepang, Shuto Machino (kanan), berusaha mencetak gol ke gawang Timnas Indonesia dibayangi Mees Hilgers dalam laga Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Suita Stadium, Jepang, Selasa (10/06/2025). (AFP/Jiji Press/STR)

Tim pelatih yang dikepalai Patrick Kluivert pun akan sadar sepenuhnya apabila kekuatan Timnas Indonesia saat ini masih jauh panggang dari api.

"Patrick Kluivert masih butuh banyak amunisi baru jika ingin membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Jepang gambaran kecil dari kekuatan Piala Dunia. Maaf, saya bilang level Timnas Indonesia dua hingga tiga tingkat di bawah Jepang," ujarnya.

Akan tetapi, tambahan tenaga baru, lanjut Toni Ho, tak serta-merta akan membuat Timnas Garuda langsung bisa terbang tinggi.

"Dibutuhkan waktu membangun chemistry, pemahaman taktik, dan penggemblengan level fisik sama untuk semua pemain. Patrick Kluivert tak bisa hanya berpikir persiapan di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober nanti," tuturnya.

Soal fisik, Toni Ho melihat kekuatan pemain Jepang luar biasa.

"Mereka tahan banting dan selalu menang adu badan. Sebaliknya pemain Indonesia langsung jatuh dan ada yang cedera," kata pria yang sudah puluhan tahun berkiprah di sepak bola Indonesia ini.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}