
Yogyakarta - PSIM Yogyakarta akan dilatih Jean-Paul Van Gastel di Liga 1 2025/2026. Sosok asal Belanda tersebut telah diumumkan ke publik pada Selasa (17-6-2025) malam WIB.
Van Gastel mengisi jabatan yang ditinggalkan Erwan Hendarwanto. Pelatih berusia 48 tahun itu tak bisa lagi menukangi tim berjuluk Laskar Mataram tersebut karena terbentur lisensi kepelatihan.
Manajer PSIM, Razzi Taruna, mengatakan, proses negosiasi dengan Van Gastel berjalan cukup alot. Namun, pada akhirnya, manajemen Laskar Mataram berhasil meluluhkan hati pelatih kelahiran Breda, Belanda, itu.
Razzi menyebut, visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan manajemen jadi alasan utama Van Gastel menerima pinangan Laskar Mataram.
"Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting," ujar Razzi.
Cristian Chivu ingin jadikan Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai obat penawar, dari luka kegagalan Inter Milan di final Liga Champions 2024/2025 yang begitu menyakitkan.
Siapa Van Gastel?

Jean-Paul Van Gastel yang bernama lengkap Jacobus Johannes Martinus Paulus van Gastel dianggap menjadi sosok yang tepat untuk menukangi PSIM Yogyakarta.
Dia merupakan pelatih berpengalaman dengan rekam jejak mentereng di kancah sepak bola Eropa.
Ketika masih aktif bermain, Van Gastel yang berposisi gelandang bertahan itu menghabiskan lima musim bersama Feyenoord, klub kasta tetinggi Liga Belanda.
Gabung pada 1996-2001, dia mencatat 121 laga dan mengukir 25 gol di berbagai kompetisi. Pencapaian terbaiknya bersama Feyenoord terjadi di musim 1998/1999, saat membantu timnya meraih gelar juara Eredivisie.
Van Gastel mengawali karier dengan memperkuat Willem II U-19 berlanjut di Willem II pada 1990. Setelah itu join Feyenoord. Sempat merantau ke Italia dengan memperkuat Ternana (2002) dan Como (2002). Klub terakhir yang dibelanya yakni De Graafschap (2003).
Bawa NAC Breda Promosi

Tak hanya itu, Van Gastel pernah membela Timnas Belanda pada 1996 hingga 1999. Van Gastel membukukan lima caps dan membuat dua gol buat De Oranje.
Karier kepelatihannya pun tak kalah menarik. Setelah gantung sepatu pada 2003, Van Gastel lantas melebarkan sayap sebagai pelatih dan tercatat menakhodai berbagai tim di Eropa maupun Asia.
Van Gastel memimpin NAC Breda periode September 2023-Juni 2024 dan sukses mengantarkan timnya naik kasta ke Eredivisie. Dari total 38 pertandingan, dia mengepak 17 menang, 11 seri, dan 10 kali kalah.
Juga sempat jadi pelatih Feyenoord U-19 (2007-2011) serta asisten pelatih Feyenoord (2011-2019).
Di luar Belanda, Van Gastel tercatat menangani tim Liga Super China, Ghuangzhou City (2021-2022), dan menjabat asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas (2024).
Tangan Kanan Pelatih Ternama

Saat ini, Van Gastel memegang lisensi UEFA Pro. Lisensi tertinggi sepak bola Eropa itu didapat sejak tahun 2012. Ini membuktikan bahwa Gastel merupakan pelatih yang berpengalaman.
Menariknya, Van Gastel pernah bekerja sebagai asisten bagi sejumlah pelatih ternama. Di Feyenoord, dia sempat menjadi tangan kanan nama-nama besar seperti Ronald Koeman, Fred Rutten, Giovanni van Bronckhorst, hingga Jaap Stam.
Kehadiran Van Gastel akan memberikan warna tersendiri bagi persepakbolaan Tanah Air. Segudang pengalaman bersama tim-tim besar Eropa dan Asia jadi nilai plus ketika membesut tim kebanggaan wong Jogja tersebut.