Jakarta - Kiper Timnas Indonesia, Reza Arya, merespons kabar penunjukkan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dia menilainya tidak netral.
Reza Arya menganggap bahwa putaran keempat seharusnya bisa digelar di tempat yang adil untuk semua peserta, bukan di negara yang menjadi kontestan putaran keempat.
Selain Timnas Arab Saudi dan Timnas Qatar, putaran keempat juga bakal diikuti oleh Timnas Irak, Timnas Uni Emirat Arab (UEA), Timnas Oman, dan Timnas Indonesia.
"Menurut saya itu tidak netral karena keduanya adalah peserta putaran keempat. Jadi ini tidak netral," ujar Reza Arya di dalam penandatanganan kerja sama antara BTN dengan Arema FC, Persita Tangerang, dan PSM Makassar di Menara BTN, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/6/2025).
"Karena, kenapa harus bermain kayak di Qatar, apalagi Qatar... Jadi, itulah kerugian. Tapi ini kan belum fix juga. Semoga nanti bermainnya di tempat yang netral," ucapnya.
Kembali ke Timnas Indonesia
Reza Arya baru saja kembali ke Timnas Indonesia setelah absen selama dua tahun. Dia masuk tim berjulukan Garuda itu untuk menghadapi Timnas China dan Timnas Jepang di putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Namun, Reza Arya tidak terpilih ke line-up Timnas Indonesia kontra China pada 5 Juni 2025 dan melawan Jepang pada lima hari berselang. Dia hanya duduk di tribune penonton.
Sementara itu, pengundian putaran keempat bakal berlangsung pada 17 Juli 2025. Timnas Indonesia diperkirakan tergabung di pot ketiga bersama Oman.
Masih Yakin
Terpisah, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa pihaknya masih berupaya untuk menjadi tuan rumah putaran keempat.
AFC memang belum mengumumkan secara resmi Arab Saudi dan Qatar sebagai penyelenggara tuan rumah putaran keempat, namun indikasinya telah mengarah ke sana.
"Pokoknya, kami punya langkah lah. Saya rasa, ada cara kami untuk hal-hal semacam ini yang memang tidak kami sampaikan terbuka," kata Arya dikutip dari YouTube "Catatan Demokrasi".
"Yang pasti, langkah-langkahnya nanti, kita lihat bagaimana. Yang pasti, ada langkah-langkah ke sana. Tetapi, mungkin agak berbeda. Namanya kan kami ini melakukan bidding. Itu kan sudah sebuah langkah."
"Berikutnya ya, kami juga akan berjuang supaya kita berhasil dalam bidding itu. Itu adalah langkah-langkah kami. Soal tahapannya bagaimana, kami punya tahapan-tahapan sebelumnya," jelasnya.