Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Maman Abdurahman Mengakhiri Karier Sebagai Pesepak Bola Profesional: Musim 2006 Tak Terlupakan

Maman Abdurahman Mengakhiri Karier Sebagai Pesepak Bola Profesional: Musim 2006 Tak Terlupakan

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-19 23:27:21
Dilihat:15 Pujian
Bek Persija Jakarta, Maman Abdurahman, saat bermain di Piala Asia 2007 bersama Timnas Indonesia. (AFP/Adek Berry)

Jakarta - Keputusan penting diambil oleh Maman Abdurahman. Maman memutuskan untuk pensiun sebagai pemain sepak bola profesional di usia 43 tahun. Pengumuman pensiun itu diungkapkan Maman, Rabu (18/6/2025).

PSPS Pekanbaru menjadi klub terakhir yang dibela Maman Abdurahman di level profesional. Klub kebanggaan masyarakat Riau itu berlaga di Liga 2 2024/2025. 

Maman Abdurahman bahkan hampir menutup kariernya dengan sempurna. Sayangnya, PSPS Pekanbaru masih gagal mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 2025/2026.

PSPS Pekanbaru harus rela menelan kekalahan tipis 0-1 dari Persijap Jepara dalam laga play-off promosi ke Liga 1 2025/2026. Kebetulan Maman Abdurahman menjadi kapten bagi Askar Bertuah pada pertandingan tersebut. 

Pada kesempatan kali ini Bola.com ingin sedikit memberikan semacam tribute kepada karier seorang Maman Abdurahman. Bek tangguh yang punya prestasi hebat, tetapi layaknya bintang lain, Maman juga tidak luput dari kontroversi. 


Musim Tak Terlupakan Maman

Maman Abdurahman memperkuat PSPS Pekanbaru di Liga 2 2024/2025. (Dok. PT LIB).

Maman Abdurahman memulai karier sepak bolanya di pertengahan dekade 1990-an. Persijatim Jakarta Timur menjadi klub profesional pertama yang dibela pria asal Jawa Barat ini.

Namun, harus diakui sinar terang Maman Abdurahman mulai terlihat saat ia membela PSIS Semarang. Maman memperkuat klub berjulukan Mahesa Jenar itu selama tiga tahun dari 2005 hingga 2008.

Meski cukup singkat, karier Maman Abdurahman di PSIS Semarang akan terus diingat. Sebab, ia meraih gelar pemain terbaik Divisi Utama Liga Indonesia 2006. 

Gelar yang diraih Maman Abdurahman saat itu memang spesial. Pertama, adalah statusnya sebagai pemain bertahan dan saat itu kiprah para pemain asing sudah mulai mendominasi di sepak bola Indonesia. 

Sayangnya, karier manis Maman Abdurrahman di PSIS Semarang tidak berbuah gelar juara. Mahesa Jenar menempati posisi ketiga Liga Indonesia 2005 dan runner-up semusim kemudian setelah dikalahkan Persik Kediri dengan skor 0-1 di babak final. 


Gelar Juara Datang juga

Pemain Persija merayakan gelar juara Go-Jek Liga 1 Indonesia 2018 bersama Bukalapak usai menumbangkan Mitra Kukar di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (9/12). Persija meraih gelar juara Liga 1 Indonesia 2018 dengan 62 poin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Setelah menanti cukup lama, Maman Abdurahman akhirnya bisa juga merasakan gelar juara di liga level tertinggi Indonesia. Maman meraih gelar itu bersama Persija Jakarta di Liga 1 2018. 

Maman Abdurahman menjadi sosok krusial di lini belakang Persija Jakarta saat itu. Meski tidak selalu tampil, Maman selalu memberikan segalanya ketika diberikan kesempatan. 

Persija Jakarta pun mampu mengunci gelar juara Liga 1 2018 di pekan terakhir. Macan Kemayoran memiliki 62 poin. Unggul hanya satu poin saja atas PSM Makassar yang menempati posisi kedua. 


Kontroversi

Mantan Pemain Timnas Indonesia, Maman Abdurahman, menghadiri jumpa pers di Jakarta, kamis (20/12). Para pemain tersebut membantah terlibat pengaturan skor di Piala AFF 2010. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Layaknya karier para bintang, Maman Abdurahman juga tidak luput dari kontroversi. Maman bersama para pemain Timnas Indonesia yang lain dituduh melakukan pengaturan skor di final Piala AFF 2010.

Diketahui saat itu Timnas Indonesia keok 0-3 di kandang Malaysia dalam laga final leg pertama. Tim Garuda pun hanya bisa unggul 2-1 dalam laga leg kedua yang digelar di Jakarta. Gelar juara pun harus direbut oleh Harimau Malaya.

Maman Abdurahman dan beberapa pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 sempat memberikan klarifikasi mengenai tuduhan itu. Maman merasa kekalahan yang dialami Tim Garuda murni karena kesalahan teknis pemain. 

"Saya harus akui saya melakukan kesalahan secara teknis, bahasanya blunder tapi tidak ada unsur apapun. Waktu itu Alfred Riedl setelah laga bilang, seingat saya, setiap pemain bisa saja melakukan kesalahan," kata Maman pada 2018.

"Saya akui saya blunder, secara teknis. Tapi, tuduhan suap itu tidak benar. Demi Allah," tegas Maman. 


Sang Penerus

Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman bermain bareng anaknya, Rafa Abdurahman, di BRI Liga 1 2023/2024. (Bola.com/Abdul Aziz).

Maman Abdurrahman tampaknya kini bisa menikmati masa pensiun yang tenang. Sembari menyiapkan karier apa yang akan ia jalani ke depan. 

Saat ini Maman Abdurrahman sudah memiliki penerus di dunia sepak bola. Sang putra, Rafa Abdurahman sudah memasuki masa sebagai pemain profesional.

Menariknya, Rafa Abdurahman juga berposisi sebagai bek tengah. Rafa yang kini bermain untuk Persija Jakarta itu kini masih berusia 17 tahun. Rafa masih memiliki banyak kesempatan untuk terus meningkatkan kariernya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}