Timnas Indonesia vs Jepang: Sosok sang Veteran dan Eks Penggawa Inter Milan, Yuto Nagatomo


Menjelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, perhatian tertuju pada salah satu pemain veteran Jepang, Yuto Nagatomo. Bek sayao berusia 38 tahun ini bukan hanya menjadi simbol konsistensi di tim nasional Jepang, tetapi juga menyimpan catatan gemilang dalam karier sepak bolanya, termasuk pengalamannya bermain di Inter Milan.
Indonesia akan menjamu Jepang pada partai kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga Grup C. Laga Indonesia vs Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) ini dijadwalkan kick-off Jumat, 15 November 2024, jam 19.00 WIB.
Jepang sekarang memimpin Grup C dengan 10 poin dari empat laga. Jepang tiga kali menang, sekali imbang, dan belum terkalahkan. Jepang juga telah mencetak total 15 gol dan baru sekali kebobolan.
Di laih pihak, Indonesia masih tanpa kemenangan dan baru mengumpulkan tiga poin hasil tiga kali imbang serta sekali kalah. Skuad Garuda sejauh ini mencetak empat gol dan kebobolan lima.
Jelang duel Indonesia vs Jepang di SUGBK, berikut ulasan singkat tentang sosok Nagatomo.
Karier Nagatomo di Inter Milan
Nagatomo bergabung dengan Inter Milan dari FC Tokyo pada tahun 2011. Dia memperkuat klub raksasa Italia itu hingga 2018, menjadikannya salah satu pemain Asia dengan karier terlama di Serie A.
Di Inter, Nagatomo adalah bek kiri yang dikenal dengan kecepatan dan kemampuannya dalam menyerang maupun bertahan. Dia tampil dalam lebih dari 200 pertandingan dan membantu Inter Milan meraih gelar Coppa Italia pada 2011.
Performa Nagatomo selama di Inter mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu bek terbaik Jepang di era modern.
Setelah bermain untuk Inter, Nagatomo pindah ke Galatasaray. Dua tahun di Turki, Nagatomo hijrah ke Prancis, di mana dia semusim memperkuat Marseille. Pada 2021, dia pulang ke FC Tokyo, dan kembali membela klub profesional pertamanya itu sampai sekarang.
Prestasi Internasional Nagatomo
Sebagai pemain tim nasional Jepang, Nagatomo telah menjadi bagian integral dari skuad sejak debutnya di tahun 2008. Dia tampil dalam empat Piala Dunia (2010, 2014, 2018, dan 2022), membawa pengalaman berharga ke dalam setiap turnamen.
Keberadaannya di tim nasional tak hanya soal kontribusi teknis, tetapi juga memberikan kehadiran pemimpin yang mampu menginspirasi pemain-pemain muda. Dia turut membantu Jepang meraih gelar juara Piala Asia 2011.
Sekarang, pada usia 38 tahun, mungkin tak sedikit yang mempertanyakan seberapa besar peran Nagatomo dalam skuad Jepang saat ini. Namun, pelatih Hajime Moriyasu tetap menaruh kepercayaan kepada veteran ini untuk memimpin lini belakang.
Pengalamannya di lapangan bisa menjadi faktor penentu dalam pertandingan melawan Indonesia, di mana stabilitas dan kejelian membaca permainan sangat dibutuhkan untuk mengatasi serangan lawan.
Kebugaran dan Ketekunan Nagatomo
Salah satu hal yang paling mengesankan dari Yuto Nagatomo adalah kemampuannya menjaga kebugaran di usia yang sudah tidak lagi muda untuk seorang pesepak bola. Tak semua orang bisa melakukannya.
Rutinitas latihan yang disiplin, pola makan yang terjaga, dan dedikasi tinggi terhadap kebugaran fisik membuatnya tetap kompetitif di level tertinggi. Itulah kenapa dia bisa seawet ini.
Nagatomo dikenal sebagai pemain dengan stamina luar biasa, yang memungkinkan dirinya terus berkontribusi dalam tempo tinggi selama 90 menit.
Dengan pengalaman panjang di kancah internasional dan klub-klub besar, Yuto Nagatomo masih bisa menjadi salah satu aset penting bagi Jepang dalam upaya mereka meraih tiket ke Piala Dunia 2026. Kehadiran sang veteran di lapangan adalah cerminan dari semangat juang dan dedikasi tanpa henti, sebuah inspirasi bagi generasi muda di tim nasional Jepang.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Calvin Verdonk dan Koki Ogawa, Kawan Jadi Lawan di Duel Timnas Indonesia vs Jepang
- Manajer Timnas Indonesia Ungkap Peluang Kevin Diks Turun Melawan Jepang: Dipantau dalam 1-2 Hari ke Depan, Jika Masuk Skema Tim Pelatih
- Kata Pelatih Jepang: Harus Punya Mental Top Bila Ingin Kalahkan Indonesia di GBK
- Asnawi Mangkualam Tidak Dipanggil, Ban Kapten Timnas Indonesia Kembali ke Lengan Jay Idzes saat Melawan Jepang dan Arab Saudi
- Rizky Ridho Buka-bukaan Tentang Impian Main di Luar Negeri: Sebelum ke Eropa, Saya Ingin Main di Thailand
- Kalimat Pertama Kevin Diks Setelah Latihan Perdana Timnas: Garuda Memanggil, Dijawab dengan Bangga!
Pembaruan terkini:
Komentar
Belum ada komentar
{{ comment.content }}