Posisi saat ini: Kembali ke laman beranda news

Pelatih Malaysia Ingatkan Indonesia: Pecat Shin Tae-yong Bisa Rusak Ekosistem Sepak Bola

2024-12-28 13:30:02
5
Pelatih Malaysia Ingatkan Indonesia: Pecat Shin Tae-yong Bisa Rusak Ekosistem Sepak Bola
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang melawan Filipina di Piala AFF 2024. (c) Bola.net/Abdul Aziz

PSSI diminta tidak gegabah dalam membuat keputusan soal masa depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sebab, jika pelatih asal Korea Selatan itu dipecat sekarang, maka ekosistem sepak bola Indonesia yang mulai terbentuk akan rusak.

Shin Tae-yong dinilai gagal lantaran Timnas Indonesia tidak lolos ke semifinal Piala AFF 2024. Indonesia gagal lolos ke babak itu setelah hanya berada di peringkat ke-3 pada klasemen akhir Grup B.

Ironisnya, Timnas Indonesia yang sebenarnya hanya butuh satu angka dari hasil seri, malah dipermalukan Filipina dengan skor 0-1 lewat titik penalti di kandang sendiri, Stadion Manahan, Sabtu (21/12/2024) lalu.

"Seharusnya netizen sebelum menuntut PSSI agar memecat Shin Tae-yong bisa melihat secara utuh dan bijak semua pertandingan Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF. Apa penyebab utama kegagalan itu?" kata pelatih asal Malaysia, Raja Isa.

1 dari 3 halaman

Titik Lemah Indonesia di Piala AFF 2024

Titik Lemah Indonesia di Piala AFF 2024

Starting XI Timnas Indonesia pada laga melawan Filipina di Piala AFF 2024 (c) Abdul Aziz

Pengamat sepakbola asal Malaysia itu menganalisa kendala paling besar adalah kurangnya waktu persiapan dan jam terbang pemain muda itu di level Internasional. Sehingga itu mempengaruhi performa Timnas Indonesia secara global.

"Anak-anak muda ini pemain terbaik hasil binaan klub Liga 1 Indonesia. Meski begitu Shin Tae-yong tak bisa langsung menjadikan mereka sebuah tim hebat hanya dengan persiapan minim. Apalagi sebagian besar awak Timnas Indonesia itu belum punya pengalaman main di level senior Internasional," ujarnya.

Kekurangan paling mencolok, lanjut pria berdarah Bugis yang lama melatih klub-klub di Indonesia itu, darah muda yang melekat dalam tubuh pemain.

"Pemain muda cenderung belum pintar kontrol emosi. Itu tentu berpengaruh besar di permainan. Dengan pengalaman minim dan kontrol emosi lemah, itu yang dimanfaatkan pemain lawan untuk mengalahkan Indonesia. Contoh nyata bagaimana Muhammad Ferarri termakan provokasi pemain Filipina yang berakibat kartu merah," jelasnya.

2 dari 3 halaman

Resiko Besar di Tangan Ketua PSSI

Resiko Besar di Tangan Ketua PSSI

Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Jika Shin Tae-yong dipecat, jelas Raja Isa, Indonesia sendiri yang akan rugi besar dan bakal menerima risiko berat. Karena Timnas Indonesia sedang fokus dan punya kans lolos dari putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Keputusan final ada di tangan Ketum PSSI Erick Thohir. Apakah dia mengikuti keinginan netizen atau mempertahankan Shin Tae-yong untuk meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Apapun keputusan Erick Thohir nanti punya risiko masing-masing," ujarnya.

Apa yang terjadi dengan Timnas Indonesia pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih jadi rahasia. Sebab, segalanya bisa terjadi pada empat laga tersisa.

"Jika Shin Tae-yong dipertahankan belum jaminan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Begitu pula pelatih baru yang menggantikan Shin Tae-yong. Karena Indonesia masih punya empat pertandingan berat di babak ini. Pengalaman selama ini, pergantian pelatih di tengah jalan sering malah berakibat buruk," paparnya.

3 dari 3 halaman

Pelatih Baru Bisa Rusak Ekosistem Sepak Bola Indonesia

Pelatih Baru Bisa Rusak Ekosistem Sepak Bola Indonesia

Pemain Timnas Indonesia pada laga melawan Filipina di Piala AFF 2024 (c) Abdul Aziz

Raja Isa pun mencontohkan Arab Saudi yang mengganti Roberto Mancini dengan Herve Renard. Tapi hasilnya, Herve Renard yang dinilai lebih tahu atmosfer sepakbola Arab Saudi malah membuat tim itu dikalahkan Timnas Indonesia.

"Herve Renard di Timnas Arab Saudi jadi contoh buruk. Tapi pergantian pelatih Timnas Australia dari Graham Arnold ke Tony Popovic jadi contoh bagus. Nah, sekarang terserah Erick Thohir dan rakyat Indonesia akan memilih yang mana dari dua contoh itu," tuturnya.

Menurut Raja Isa pergantian Shin Tae-yong nanti akan merusak ekosistem sepakbola Indonesia yang sudah mulai terbangun di Timnas Indonesia dengan prestasi berhasil meloloskan semua level di Piala Asia.

"Sejak Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia, ekosistem sepakbola Indonesia mulai terbentuk. Meski belum sempurna. Nah, pelatih baru nanti akan malah merusak ekosistem itu. Karena menurut saya sebuah negara harus punya karakter sepakbolanya secara Nasional. Dan, itu yang sedang dilakukan PSSI dan Shin Tae-yong," pungkasnya.

Disadur dari Bola.com: Gatot Sumitro/Gregah Nurikhsani, 26 Desember 2024

video terbaru:

Pembaruan terkini