Erick Thohir Soal Pemecatan STY: Pergantian Pelatih Itu Hal Biasa


Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tampak tidak ingin membesar-besarkan keputusan pemecatan Shin Tae-yong. Dia tahu bahwa pergantian pelatih adalah hal biasa dan wajar dilakukan.
Senin 6 Januari 2025, kabar tidak menyenangkan harus disampaikan oleh Erick Thohir secara langsung. Dalam sesi konferensi pers resmi PSSI di Menara Danareksa, Jakarta. Diumumkan bahwa PSSI tidak lagi bekerja sama dengan Shin Tae-yong.
Mulai Minggu 5 Januari 2025 kemarin, gosip pemecatan Shin Tae-yong (STY) terus menguat. Fans pun bertanya-tanya apakah konferensi pers hari ini akan membicarakan nasib STY, dan ternyata benar demikian.
PSSI resmi mengakhiri kerja sama sekitar lima tahun bersama Coach Shin. Pelatih baru Timnas Indonesia sudah ditunjuk dan akan tiba di Indonesia pada 11 Januari 2025 pekan depan.
Pemecatan Pelatih Hal Biasa
Pemecatan Shin Tae-yong memang terkesan mendadak dan mengejutkan, tapi Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan ini sudah dipertimbangkan dengan baik sejak beberapa bulan yang lalu.
Erick Thohir juga mengatakan bahwa pergantian pelatih adalah dinamika biasa di tim nasional. Yang perlu dipertimbangkan PSSI adalah pemilihan waktu dan risikonya.
"Saya rasa ini hal yang biasa, memang untuk posisi Kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya," ujar Etho.
"Maka dari itu saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hituung, jika dilakukan saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat. Jadi hari inilah yang terbaik."
Risiko Pemecatan STY
Erick Thohir juga tidak membanwah bahwa pemecatan pelatih di tengah perjuangan Kualifikasi Piala Dunia 2026 juga membawa risiko. Namun, PSSI telah mempertimbangkan dengan baik poin plus-minus yang dihadapi.
"Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberikan extra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain." tutup Erick Thohir.