Jakarta Pelatih Timnas China melancarkan psywar jelang duel kontra Timnas Indonesia di SUGBK Jakarta, Kamis (5/6/2025). Ya, arsitek bernama Branko Ivankovic itu tak segan akan pakai formasi super ofensif 0-0-10!
Dengan pola itu, jurutaktik asal Kroasia itu bakal memaksakan kemenangan bagi The Dragons, julukan Timnas China, untuk merebut kemenangan pada matchday kesembilan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 nanti. "Bukan, empat striker, tapi sepuluh penyerang, tentu saja," ujar Ivankovic.
"Sepuluh penyerang, Anda tahu. Kami adalah tim dengan sepuluh penyerang. Kami semua maju ke depan dan kami semua kembali ke belakang," ucapnya.
Ucapan Branko Ivankovic itu sekedar guyonan apa serius sih? "Sebagai sesama pelatih, dan, andai saya pelatih Timnas Indonesia sekarang. Saya anggap ucapan pelatih China itu sangat serius. Ini sinyal mereka akan all out bermain sebagai unit untuk mengalahkan Timnas Indonesia," kata Toni Ho.
Waspada!

Pengamat sepakbola asal Makassar itu menilai China masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026. Jika melihat posisi di klasemen, mereka bisa mengejar Timnas Indonesia dan Bahrain untuk tampil di putaran keempat.
"Ini partai final bagi Timnas Indonesia dan China. Jika pelatih China mau pakai formasi 0-0-10, dia malah yang akan terapkan total football. Sepuluh pemain China akan maju dan mundur bersama dengan simultan," jelasnya.
Mantan juru latih PSM dan Persipura ini menengarai Branko Ivankovic pasti telah menyiapkan anak asuhnya dengan kekuatan fisik luar biasa untuk bermain dengan pola itu.
"Jika benar pola itu yang dipakai, pelatih China pasti telah menempa pemainnya dengan latihan keras. Skema ini berbeda dari leg pertama lalu, ketika Timnas Indonesia terus menekan China. Fisik mereka saat itu masih lemah dilihat banyaknya pemain mengalami kram," jelasnya.
Filosofi Aneh
Toni Ho pun mengingatkan publik dengan filosofi aneh yang bakal dipraktekkan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, jelang laga leg kedua melawan Australia silam. Ketika itu, saat wawancara di stasiun televisi Belanda, Love Televisie dalam program De Aftrap deputi Patrick Kluivert itu melontarkan ide formasi 9-0-1.
"Jika bicara tentang total football maka itu harus melihat dulu pemain yang Anda punya, siapa lawannya, tergantung situasi pertandingan. Saya lebih banyak berorientasi pada kemenangan. Jika itu berarti harus menurunkan formasi 9-0-1 untuk menang, saya akan melakukannya," kata pelatih berusia 58 tahun itu.
Pastoor juga memastikan formasi dengan banyak pemain belakang tidak berarti sebuah tim akan bermain bertahan.
Bisa Saja Terjadi
Soal taktik itu, Toni Ho pernah berkata tak ada yang aneh dengan taktik super defensif tersebut.
"Otoritas total sebuah tim ada di tangan pelatih. Karena yang tahu kualitas materi pemain tentu si pelatih. Saya kira formasi 9-0-1 bukan hal aneh dan perlu diperdebatkan. Sepak bola itu yang penting hasil akhir," paparnya.
{{ comment.content }}