Performa Buruk China Jadi Peluang Emas Timnas Indonesia, tapi Rekor Pertemuan Masih Menghantui

2025-06-04 17:30:02

Jakarta - Timnas Indonesia di atas angin dan diprediksi bisa menggebuk China, saatnya kedua tim bersua di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5-6-2025).

Dalam matchday kesembilan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia nanti, banyak alasan mengapa lebih menjagokan Indonesia, meski bukan tak mungkin China akan membuat kejutan.

Bermain di depan ribuan pemuja setianya, para pemain skuad Garuda siap tampil habis-habisan demi mengamankan tiga poin.

Pada laga terakhir, Maret lalu, Indonesia tampil sangar dengan mengalahkan Timnas Bahrain 1-0. Kemenangan itu jelas menjadi 'doping' penyemangat bagi Jay Idzes dkk. guna menggebuk China.

Dari segi materi pemain, tuan rumah masih lebih mengilap dibandingkan tim tamu. Sederet pemain naturalisasi yang berkarier di berbagai negara Eropa dipastikan masih jadi andalan di starting XI. Dua di antaranya yang teranyar adalah Ole Romeny dan Joey Pelupessy.

Simon Tahamata, pelatih legendaris yang kini menjadi bagian dari staf pelatih Timnas Indonesia, terlihat hadir di Jakarta untuk memantau langsung sesi latihan skuad Garuda.

Jauh dari Memuaskan

Pasukan The Dragons tiba pukul 22.30 WIB di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Senin (2/6/2025) dengan menggunakan China Eastern MU. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Di peringkat klasemen sementara Grup C, Timnas Indonesia bercokol di posisi keempat bermodalkan sembilan poin.

Bagaimana dengan Timnas China? Sengeri apa mereka? Jika ditilik dari performa sepanjang kualifikasi, China boleh dibilang tidak terlalu istemewa.

Branko Ivankovic, sang nakhoda saat ini, merupakan pelatih yang mengambil alih jabatan dari rekan senegaranya yang dipecat, Aleksandar Jankovic, pada 24 Februari 2024.

Pergantian bos di ruang ganti ternyata tak lantas mampu mendongkrak performa China. Dalam dua laga terakhir putaran ketiga misalnya, Branko Ivankovic tak mampu memberikan sebiji angka pun.

China kalah 1-3 dari Australia dan tumbang 1-2 dari Arab Saudi. Saat berjumpa Jepang, China digilas tujuh gol tanpa balas.

Branko Ivankovic panen pujian saat mengalahkan Indonesia 2-1 di pertemuan pertama (15-10-2024). Ketika itu, Indonesia masih ditukangi pelatih asal Korea Selatan yang kemudian dipecat dan digantikan Patrick Kluivert, Shin Tae-yong.

Indonesia Harus Tetap Waspada

Pelatih Timnas China, Branko Ivankovic, tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Senin (2/6/2025). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Di bawah arahan Branko Ivankovic, permainan China masih jauh dari kata memuaskan. Tiga kekalahan di atas menjadi bukti, juru taktik berpaspor Kroasia berusia 70 tahun itu bukan arsitek yang pas bagi Timnas China.

Bagaimana tidak, dalam delapan pertandingan, Team Dragons hanya mampu mengemas dua kemenenangan. Enam laga lainnya berakhir getir. Sejauh ini, China sudah kebobolan 19 gol.

Jebloknya performa Zhang Yuning cs. membuat jurnalis media China, 163, Pei Li, yang ikut ke Jakarta melontarkan pertanyaan mengkhawatirkan kepada Branko Ivankovic terkait persiapan mesin perangnya.

"Apakah persiapan di Shanghai berjalan lancar? Terkadang mereka 'berbaris membentuk huruf V, terkadang berbaris lurus'. Otak para pemain 'mendidih'," kata Pei Li.

Kendati dinilai sedang tak baik-baik saja, Indonesia harus tetap ekstra waspada. Biar bagaimana pun, China tetaplah tim yang sangat berbahaya. Apalagi, dalam lima pertemuan terakhir melawan Indonesia, mereka tak pernah kalah dengan empat kemenangan serta sekali seri.