
Jakarta Liga 1 2025/2026 akan segera dimulai. Banyak cerita yang akan mewarnai perjalanan setiap klub yang akan bertarung di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Dari 18 klub peserta Liga 1 2025/2026, ada beberapa klub yang masih setia dengan pelatihnya disaat klub lain tidak sabar dan bergonta-ganti juru taktik.
Situasi ini pun membuat klub tersebut mendapatkan hasil yang cukup membuat tersenyum di akhir musim.
Bola.com mencoba merangkum deretan klub yang cukup setia dengan satu pelatih dalam jangka waktu lama.
Bali United

Di urutan pertama, tentu saja Bali United. Stefano Cugurra menjadi pelatih terlama di era Liga 1 yang melatih satu klub yang sama. Enam tahun kebersamaan bersama Serdadu Tridatu, dua gelar juara Liga 1 2019 dan Liga 1 2021/2022 adalah pembuktian seorang pelatih yang karib disapa Teco tersebut.
Bagi Manajemen Bali United, ini adalah buah kesabaran untuk tetap mempertahankan Teco. Meskipun usai mempersembahkan back to back champion, performa Bali United fluktuatif.
Namun performa Andhika Wijaya dkk tidak terlalu buruk. Hampir selalu konsisten di posisi lima besar. Hanya musim lalu Bali United terlempar dari lima besar dan bertengger di peringkat 8 klasemen akhir dengan raihan 50 poin.
Situasi yang kurang mengenakkan ini, membuat Teco sadar diri dan memutuskan mundur dari kursi kepelatihan Bali United. Sekarang Teco yang sudah berstatus sebagai WNI, berlabuh ke klub Liga 2 Barito Putera.
Persib Bandung

Klub selanjutnya adalah Persib Bandung. Sudah dua musim Bojan Hodak melatih klub berjuluk Maung Bandung. Setelah menggantikan peran Luis Milla Aspas di pertengahan jalan BRI Liga 1 2023/2025, performa Persib mulai menanjak.
Akhirnya, Persib meraih gelar juara dan berlanjut di musim lalu. Prestasi Persib, menyamai torehan Bali United yang berhasil mempersembahkan gelar juara beruntun.
Di musim ini, pelatih asal Kroasia tersebut mencoba untuk bisa mempertahankan gelar juara kembali untuk Persib. Kontraknya pun dilanjutkan oleh Manajemen Persib Bandung.
PSM Makassar

Selanjutnya ada sosok Bernardo Tavares di PSM Makassar. Tavares sudah melatih PSM sejak BRI Liga 1 2022/2023. Musim pertamanya menjadi juru taktik Juku Eja, Tavares mempersembahkan gelar juara.
Yang hebatnya Tavares berhasil meraih gelar juara untuk PSM dengan skuad yang tidak terlalu mewah. Bahkan banyak permasalahan dalam internal PSM Makassar. Setelah meraih gelar juara, performa PSM fluktuatif.
Namun bisa menunjukkan taringnya di ASEAN Club Championship musim lalu dengan lolos ke semifinal. Di musim sebelumnya, PSM gagal di fase grup AFC Cup 2023/2024. Kontraknya sendiri baru akan berakhir di akhir musim Liga 1 2025/2026.
Dewa United

Jan Olde Riekerink menggantikan peran Nil Maizar yang didepak dari kursi kepelatihan.
Di musim pertama melatih Dewa United, Riekerink tidak mampu memberikan kontribusi yang besar dan finish di posisi 17 klasemen sementara. Untung saja saat itu promosi dan degradasi ditiadakan akibat tragedi Kanjuruhan.
Musim berikutnya, performa Dewa United mulai menunjukkan peningkatan. Finish di posisi lima klasemen sementara dan hampir lolos ke Champiosnhip Series BRI Liga 1 2023/2024. Musim lalu, Dewa United kembali menunjukkan peningkatan prestasi.
Jan Olde Riekerink sukses membawa Dewa United finish di peringkat kedua klasemen sementara dibawah Persib Bandung. Dengan situasi ini, Dewa United akhirnya untuk pertama kali bisa merasakan kompetisi antar klub Asia. Egy Maulana Vikri dkk akan bermain di AFC Challenge League 2025/2026.
Malut United

Sejak 2023, Imran Nahumarury menjadi bagian tak terpisahkan dari Malut United. Berkatnya pula, Malut United berhasil promosi ke Liga 1 2024/2025.
Prestasi gemilang tim berjuluk Kie Raha tersebut berlanjut. Imran sukses menembus batas dengan membawa Malut United bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara.
Sebuah pencapaian luar biasa untuk tim yang baru saja promosi dari Liga 2. Ia juga mengantarkan Malut United menjadi wakil Indonesia di ASEAN Club Championship 2025/2026 bersama Persebaya Surabaya.
Namun kebersamaan Imran dan Malut hanya sementara. Dengan prestasi gemilang, Imran akhirnya didepak Manajemen Malut United jelang bergulirnya Liga 1 2025/2026 akibat pelanggaran berat yang dilakukannya bersama Yeyen Tumena.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Maluku Utama Sejahtera Dirk Soplanit yang menyatakan bahwa Imran dan Yeyen melakukan pelanggaran tersebut di Liga 2 2023/2024.