Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Berpengalaman di Belanda hingga ASEAN, Pelatih Anyar Persis Selipkan Saran agar Sepak Bola Indonesia Lebih Maju

Berpengalaman di Belanda hingga ASEAN, Pelatih Anyar Persis Selipkan Saran agar Sepak Bola Indonesia Lebih Maju

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-29 16:30:02
Dilihat:3 Pujian
Persis Solo resmi mengumumkan Peter de Roo sebagai nakhoda barunya untuk mengarungi Liga 1 2025/2026, Jumat (27/6/2025). (Media Persis Solo)

Solo - Pelatih anyar Persis Solo, Peter de Roo, telah memetakan lingkungan sepak bola baru yang bakal dihadapinya. Setelah resmi memulai kariernya di Indonesia, dia memberikan pandangannya untuk dunia kulit bundar di Tanah Air.

Jauh sebelum resmi menukangi Persis Solo, Peter de Roo sebetulnya sudah sempat memantau sepak bola Indonesia. Itu tak terlepas dari pekerjaannya yang pernah menjadi Direktur Teknik di Australia maupun Malaysia.

Bahkan, dia beberapa kali bersinggungan dengan sepak bola Indonesia ketika terakhir kali menakhodai klub Liga Super Singapura, Balestier Khalsa.

Dari sederet pengalaman itulah, dia bisa melihat perbandingan di setiap negara yang pernah disinggahinya.

“Setelah bekerja di berbagai lingkungan sepak bola seperti Belanda, Australia, Malaysia, dan Singapura, saya melihat perbedaan dan persamaan saat membandingkannya dengan sepak bola di Indonesia,” kata Peter de Roo.


Belajar dari Belanda dan Australia

Peter mengatakan dari pengalamannya bekerja sebagai pelatih di Belanda dan Australia, infrastruktur serta visi jangka panjang yang terstruktur adalah hal yang krusial dalam pengembangan pemain muda.

“Salah satu perbedaan utama terletak pada infrastruktur sepak bola dan perencanaan jangka panjang. Misalnya, di Belanda dan Australia, ada struktur yang lebih jelas dari pengembangan pemain muda hingga tingkat profesional,” katanya.

Indonesia, kata pelatih berusia 55 tahun itu, sebetulnya potensi yang besar. Namun, yang harus menjadi fokus berbagai pihak saat ini adalah tetap ajek dalam program pengembangan pemain muda dan pelatih.

“Dengan fokus kuat pada pendidikan pelatih, analisis data, dan disiplin taktik sejak usia muda, di Indonesia semangatnya luar biasa. Namun, sistemnya masih berkembang," ujar Peter.

"Ada potensi besar, tapi mungkin perlu konsistensi dalam pengembangan pemain muda dan pendidikan pelatih,” lanjutnya.


Visi yang Lebih Terstruktur

Mantan Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) itu menyebut bakat dan semangat pesepak bola di Indonesia sebetulnya modal berharga. Hanya saja, butuh kecermatan dalam menemukan gaya bermain dan melatih yang tepat. 

“Dalam hal kesamaan, semangat dan bakat sangat ada di semua wilayah ini, saya melihat pemain dengan kemampuan teknis dan kreativitas yang hebat. Sekarang ini, yang dibutuhkan adalah mencocokkan bakat itu dengan visi yang lebih terstruktur tentang gaya bermain dan kepelatihan,” katanya.

Melalui pekerjaannya sebagai pelatih Persis Solo, Peter berharap bisa membantu mengembangkan potensi yang besar ini. Dengan gaya bermain yang lebih konsisten, dia yakin Laskar Sambernyawa bakal meraih hasil yang terbaik.

“Jadi, secara keseluruhan, saya akan mengatakan sepak bola Indonesia, khususnya Persis Solo, memiliki potensi sangat besar. Jika kita dapat memadukan semangat itu dengan gaya bermain yang konsisten, hasilnya bisa sangat menjanjikan,” katanya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}