Semarang - Perjuangan PSIS Semarang untuk menyelamatkan diri dari jerat degradasi BRI Liga 1 2024/2025 makin sulit. Krisis kepercayaan diri para pemain membuat kans Mahesa Jenar untuk bertahan di kasta tertinggi menipis.
Yang terbaru, PSIS Semarang kembali melanjutkan tren tanpa kemenangan saat melawat ke markas Bali United pada pekan ke-31 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Gianyar, Kamis (1-5-2025).
Bermain tanpa kekuatan terbaiknya, Mahesa Jenar dibantai Serdadu Tridatu empat gol tanpa balas. Yang menyedihkan, dua kebobolan pertama PSIS pada laga ini dicetak melalui bunuh diri Joao Ferarri (22') dan Ridho Syuhada (51').
Adapun dua gol lainnya dari tuan rumah disumbangkan oleh Irfan Jaya (66') serta Novri Setiawan (90+2'). Dengan kekalahan ini, situasi yang dialami PSIS kian kritis. Peluang untuk lolos degradasi setipis itu.
Kabar gembira buat pecinta sepak bola tanah air, khususnya warga Lampung! Bhayangkara FC akhirnya memilih Lampung sebagai markas barunya. Keputusan ini disambut antusias oleh Gubernur Lampung yang menyatakan dukungan penuhnya terhadap kehadiran klub ...
Perpanjang Krisis Kemenangan
Dengan kekalahan ini, PSIS Semarang memperparah catatan di BRI Liga 1 2024/2025. Putaran kedua ini memang menjadi periode yang paling mengkhawatirkan bagi skuad Mahesa Jenar.
Sebab, dari 14 pertandingan yang sudah bergulir pada paruh kedua kompetisi, Septian David Maulana dkk. hanya bisa mengamankan satu kemenangan. Momen itu juga sudah begitu lama, yakni pada pekan ke-20.
Sejak menang atas PSBS Biak dengan skor 3-1 pada 26 Januari 2025, sampai saat ini PSIS Semarang masih belum mengukir kemenangan. Mereka tercatat telah melewati 11 laga tanpa mengumpulkan tiga poin.
Catatan inilah yang membenamkan Mahesa Jenar di papan bawah klasemen. Tanpa bisa meraih kemenangan, sulit bagi PSIS untuk dapat keluar dari posisinya yang kini terborgol di peringkat ke-17 klasemen dengan 25 poin.
Psikologis Makin Kritis
Catatan tanpa kemenangan itulah yang kini sangat berdampak pada aspek psikologis para pemain PSIS Semarang. Caretaker pelatih PSIS, Muhammad Ridwan, mengakui kepercayaan diri para pemain terganggu.
Hal ini, kata Ridwan, sangat terlihat ketika Mahesa Jenar menyambangi Serdadu Tridatu pada partai terakhir. Dia menyadari, mental para pemain sudah sangat mengkhawatirkan setelah dihantui tren tanpa kemenangan.
"Kami datang ke sini dengan catatan beberapa pertandingan belum pernah menang dan itulah yang sempat memengaruhi kepercayaan diri para pemain,” kata juru taktik tim asal Semarang tersebut.
Dengan kondisi semacam ini, mungkinkah PSIS bisa selamat dari degradasi? Jika menghitung kansnya, Mahesa Jenar memang masih punya peluang secara matematis andai bisa memanfaatkan tiga laga sisa.
Tuntaskan Partai Penentuan
Pada tiga pertandingan BRI Liga 1 musim ini, PSIS memang masih punya kesempatan mengingat mereka bakal berjumpa PSS Sleman (pekan ke-32), Malut United (pekan ke-33), dan Barito Putera (pekan ke-34).
Khusus PSS dan Barito Putera, keduanya merupakan pesaing berat PSIS untuk lolos dari degradasi. Jika bisa mengamankan poin penuh menghadapi keduanya, tim asal Kota Atlas ini bisa mengintip kesempatan lolos dari tiga terbawah.
Hany, yang paling mengkhawatirkan tentu duel melawan Malut United. Laskar Kie Raha saat ini berada di empat besar karena tampil sangat tangguh sepanjang putaran kedua ini.
Anak asuh Imran Nahumarury itu sudah melalui 12 pertandingan terakhir tanpa tersentuh kekalahan. Bahkan, tim-tim papan atas seperti Dewa United pun harus bertekuk lutut di hadapan mereka.
{{ comment.content }}