Posisi saat ini: Rumah Pesan

Banyak yang Melontarkan Kritik, tetapi Kenapa Hanya Yuran Fernandes yang Dapat Sanksi Berat, LIB: Itu Ranah Komdis PSSI

2025-05-15 21:30:02
6
Pemain PSM Makassar, Yuran Lopes tertunduk lesu setelah ditaklukkan Persija Jakarta pada laga pekan ke-20 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (25/1/2023). PSM Kalah dengan skor 2-4. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Yuran Fernandes menjadi perbincangan hangat di kalangan pencinta sepak bola Indonesia lebih dari sepekan terakhir. Bek PSM Makassar itu mendapatkan sanksi berat dari Komite Disiplin PSSI. 

Yuran Fernandes mendapatkan sanksi berat itu karena melontarkan kritik pedas di media sosial. Yuran kabarnya juga memukul layar monitar VAR saat bertandang ke markas PSS Sleman, awal Mei lalu. 

Dukungan pun mengalir untuk Yuran Fernandes. Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) belum lama ini memberikan dukungan untuk Yuran.

Bahkan, FIFPro yang selama ini menaungi para pemain sepak bola profesional di dunia pun turut memberikan dukungan kepada Yuran dan protes terhadap PSSI mengenai hukuman tersebut. 


Bukan Satu-Satunya

Ferry Paulus, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB). (Bola.com/Abdul Aziz)

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus menyebut kasus seperti Yuran Fernandes ini sebenarnya bukan yang kali pertama terjadi di BRI Liga 1. Beberapa pelatih juga sempat melontarkan kritik yang tidak kalah pedas. Bahkan, ada pula penasihat dan owner klub yang melakukan hal tersebut.

"Kalau dari sisi LIB, kasus seperti Yuran ini juga terjadi di kasus sebelumnya seperti Bojan Hodak atau Paul Munster. Termasuk juga isu-isu tentang komunikasi jelek oleh pemilik klub, kami sampaikan semua itu ke Komdis PSSI," ujar Ferry Paulus. 

"Karena komdis ini badan independen, yang saya tahu hasilnya bahwa pelatih itu diberi peringatan keras. Tapi Yuran ini saya juga tidak tahu deskripsinya apa soal 12 bulan itu," sambungnya.


Ranah Komdis PSSI

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus. (Abdul Aziz/Bola.com)

Ferry Paulus menyebut PT LIB tidak memiliki wewenang menangangi pelanggaran regulasi. Menurutnya, hal itu menjadi ranah Komdis PSSI.

"Dari sisi Liga, kami tidak punya wewenang apa-apa untuk berkomentar karena ini ranah dari komdis. Yang pasti semua pelanggaran yang ditabulasi dikirim ke Komdis PSSI," kata Ferry Paulus. 

"Kemudian komplain dari FIFpro, kami tidak bisa komentar tentang itu. Buat kami kalau ranahnya di kami misalnya seperti tunggakan gaji akan kami respon. Karena ini dari Komdis PSSI, tidak bisa komdis kami ajak dialog soal ini. Dapurnya berbeda," tandasnya. 


Persaingan di BRI Liga 1 Musim Ini

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini