
Jakarta Mimpi Timnas Palestina untuk terus berjuang merebut tiket ke Piala Dunia 2026 harus pupus setelah kemenangan mereka digagalkan oleh gol penalti menit-menit akhir yang dicetak Timnas Oman.
Dalam pertandingan pamungkas Grup B putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Palestina sebetulnya sempat membuka harapan untuk bisa melaju ke putaran keempat ketika menjamu Oman.
Meski harus menggunakan venue luar negeri, King Abdullah II Stadium, Amman, Yordania, Timnas Palestina tetap memperlihatkan perjuangan yang membara hingga akhirnya unggul pada menit ke-49 lewat Oday Kharoub.
Jika saja kedudukan 1-0 ini bisa dipertahankan hingga pertandingan berakhir, Palestina bakal menemani Irak melaju ke babak selanjutnya karena mereka finis di peringkat empat. Sayangnya, suka cita Palestina buyar karena gol menit akhir Oman.
Digagalkan Penalti Kontroversial

Setelah unggul, Palestina sebetulnya bermain sangat nyaman dan dominan. Pasalnya, tim tuan rumah unggul jumlah pemain setelah pemain Timnas Oman, Harib Al-Saadi, diusir keluar oleh wasit karena kartu kuning kedua.
Impian tim beralias Lions of Canaan itu untuk lolos ke Piala Dunia 2026 semakin dekat. Namun, mereka akhirnya harus dipaksa gigit jari setelah wasit memberikan hukuman penalti yang kontroversial
"Saat waktu menuju habis, wasit memberikan penalti kontroversial di area pertahanan Timnas Palestina, untuk kemenangan Oman,” bunyi ulasan OneFootball yang tayang di situs Sports Yahoo, Rabu (11/5/2025).
“Dengan bantuan VAR, wasit mengesahkan penalti yang sukses dikonversi oleh Issam Al-Shabi. Kegembiraan bagi Oman yang akan bermain di babak keempat, kehancuran bagi Palestina yang impiannya hancur,” lanjutnya.
Keganjilan Wasit Tinjau VAR

Yang menarik, momen pelanggaran ini dinilai ganjil oleh banyak pihak. Media asal Eropa, Balls.ie, menyebut bahwa kontak pelanggaran yang terjadi di kotak penalti Palestina itu sebetulnya sangat minim.
“Hebatnya, penalti diberikan. Itu adalah keputusan yang sangat kontroversial, dengan kontak yang sangat minim, dan jelas tidak disengaja oleh bek sayap Palestina tersebut,” tulis ulasan situs Balls.ie asal Irlandia tersebut.
Bahkan, di momen genting dan krusial seperti ini, wasit asal Iran yang memimpin pertandingan tersebut, Mooud Bonyadifard, hanya mendengarkan input dari wasit VAR tanpa mengecek secara langsung tayangan VAR di sisi lapangan.
“Akan tetapi, wasit memilih untuk tidak meninjau keputusan tersebut di monitor pinggir lapangan, tetap pada keputusannya di lapangan dan menghadiahkan Oman gol penyeimbang pada menit ke-97 yang menghancurkan hati Palestina.”
Prestasi Luar Biasa
Sebetulnya, di tengah kecamuk yang terjadi di dalam negeri karena invasi dan genosida Israel, pencapaian yang diukir Timnas Palestina hingga melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia adalah prestasi istimewa.
Sebab, ini menjadi kali pertama bagi mereka lolos ke putaran ketiga. Bahkan, dua tahun sebelumnya, mereka bisa melaju hingga babak 16 besar Piala Asia 2023 dan menjadi pencapaian terjauh sepanjang sejarah.
Yang lebih mengesankan, Palestina harus bermain di luar negeri karena perang yang berkecamuk. Mereka pernah berkandang di Stadion Kuala Lumpur (Malaysia), Stadion Jassim bin Hamad (Qatar), hingga Amman Internasional Stadium (Yordania).