Jakarta Gelandang bertahan berpaspor Armenia, Wbeymar Angulo resmi memperpanjang pengabdian di Malut United untuk Liga 1 2025/2026. Ia memegang peran penting dalam perjalanan Laskar Kie Raha musim lalu.
Malut United yang berstatus tim promosi, berhasil finis di posisi ketiga klasemen akhir BRI Liga 1. Mereka mengumpulkan 57 poin, terpaut 12 angka dari Persib Bandung yang menjadi juaranya.
Tentu prestasi itu bukan kaleng-kaleng bagi tim yang baru pertama kali mencicipi persaingan di kasta tertinggi. Adapun Wbeymar Angulo telah memainkan 33 pertandingan dan menyumbang dua assist.
Ada alasan khusus baginya untuk memilih tetap tinggal dan berkarier di Malut United. Wbeymar Angulo menganggap Malut United layaknya rumah. Pemain yang membela Timnas Armenia itu menemukan kenyamanan di skuad Laskar Kie Raha.
"Malut United terasa seperti rumah bagi saya. Saya tidak pernah merasakan kekeluargaan seperti ini di klub atau negara lain," kata pemain berusia 33 tahun itu.
Sulit Tergantikan
Sepanjang musim lalu, dia bermain konsisten dengan mencatatkan 33 kali main, hanya absen satu kali saat Malut United bertandang ke markas PSBS Biak karena akumulasi kartu kuning. Dalam menjalani laga, dia selalu menjadi starter dan hanya tiga kali digantikan.
Total 2.926 menit bermain menunjukkan betapa pentingnya peran gelandang bertahan bernomor punggung 16 ini. Gelandang bertahan asal Armenia itu menjadi pemain dengan menit bermain terbanyak di skuat Malut United musim lalu.
Kontribusinya tak hanya terlihat dari statistik individu, tetapi juga dalam pencapaian tim. Bersama para pemain lainnya, Wbeymar Angulo membawa Malut United finis di posisi ketiga klasemen akhir Liga 1 dengan raihan 57 poin hanya selisih tipis dari Persib Bandung (69 poin) dan Dewa United FC (61 poin).
Ungkap Kunci Sukses
Perjalanan Malut United dalam mengarungi musim lalu diakui Wbeymar Angulo bukanlah hal yang mudah. Mereka harus mengawali musim dengan berkandang di Jakarta, kemudian bermain konsisten setelah kembali ke rumah yakni di Ternate.
Menurut sang gelandang bertahan, kunci sukses tim ada pada mentalitas juang yang terus dijaga.
"Kami selalu berusaha menang di setiap pertandingan dan bangkit ketika tertinggal. Itulah mentalitas Malut United, bekerja keras akan selalu ada dalam DNA kami," ujar Wbeymar Angulo memungkasi.
Menunggu Pelatih Baru
Malut United belum lama ini membuat keputusan mengejutkan. Manajemen klub resmi mendepak Imran Nahumarury dari posisi pelatih kepala dan Yeyen Tumena dari posisi direktur teknik.
Kabar tersebut jelas membuat heboh, sebab prestasi Malut United yang mampu finis di posisi ketiga musim lalu, tak lepas dari racikan Imran Nahumarury yang kemudian menjadi satu-satunya pelatih lokal Indonesia yang masih tersisa di BRI Liga 1.
Meski demikian, Malut United tampak tidak kapok untuk segera kembali memberi kesempatan kepada pelatih lokal untuk Liga 1 2025/2026. Hal itu diungkapkan oleh sang asisten manajer, Asghar Saleh.
"Kami ingin memberi ruang yang lebih besar kepada pelatih-pelatih lokal untuk menunjukkan kapasitasnya di Liga Indonesia terutama, ya, dan kami sudah tetap konsisten dengan keputusan bahwa kami akan memakai pelatih lokal untuk musim berikutnya," jelas Asghar Saleh.