Terinspirasi Pembalap Non-Eropa, Alasan Pedro Acosta Tak Bertekad Cari Teman di MotoGP
Sejak menjalani debut Grand Prix pada 2021, terutama di MotoGP 2024, Pedro Acosta kerap menyatakan tak punya teman baik di kejuaraan ini. Ia bahkan mengaku tak berniat mencari teman baru. Ia mengaku terinspirasi oleh para pembalap non-Eropa yang cenderung lebih fokus mencari hasil baik.
Acosta yang berasal dari Murcia, Spanyol, secara kontroversial menyebut rivalitas Jorge Martin dan Pecco Bagnaia membosankan. Pasalnya, meski dua musim beruntun memperebutkan gelar dunia dengan sengit, keduanya tetap berteman baik. Acosta mengaku heran mereka tak menjalani perang mental.
Rider Red Bull GASGAS Tech 3 ini juga menyatakan, jika suatu saat nanti mendapatkan kans memburu gelar dunia, ia akan berusaha melakukan psywar dengan para rivalnya. Menurutnya, sudah selayaknya para pembalap MotoGP tidak berteman, apalagi bersahabat.
Privilese Para Pembalap Eropa
Pembalap Red Bull GASGAS Tech 3, Pedro Acosta (c) Tech 3 Racing"Ketika saya mulai menonton balapan, saya merasa bahwa orang-orang yang datang dari luar Eropa tidak datang (ke MotoGP) untuk mencari teman. Mereka datang karena ingin menang di atas motor mereka. Itu saja," ungkap Acosta dalam wawancaranya dengan Speedweek pada Rabu (6/11/2024).
"Kami menghadapi situasi lebih mudah karena kami ada di rumah, di Eropa. Jika mengalami hari yang buruk, Anda naik pesawat dan pada pukul 12 malam pulang ke rumah ibu Anda, menangis sedikit, dan kemudian tidur. Rider-rider Eropa tidak punya kesempatan seperti ini," lanjutnya.
Juga Terinspirasi Dani Pedrosa
Acosta juga mengaku terinspirasi oleh eks pembalap MotoGP yang kini jadi test rider KTM, Dani Pedrosa. Menurutnya, Pedrosa adalah panutan yang baik, karena tak pernah menoleransi kekalahan. 'El Tiburon de Mazarron' yakin bahwa mentalitas inilah yang harusnya diusung oleh para rider MotoGP.
"Semua tergantung betapa besar keinginan Anda meraih hasil baik. Anda datang ke sini dan suatu hari bisa menang. Namun, jika orang lain menang dan Anda tidak marah, itu memalukan. Lihat Dani ketika kalah. Tak sekali pun saya pernah melihatnya tersenyum di podium jika tidak menang. Saya rasa itulah esensi olahraga ini: kompetisi," tutupnya.
Sumber: Speedweek
Baca Juga:
- Berapa Poin yang Harus Diraih Jorge Martin di MotoGP Barcelona 2024 demi Kunci Gelar Dunia?
- Daftar Crew Chief MotoGP 2025: Cari Kecocokan, 13 Pembalap Ganti Pendamping
- Bukan Andrea Iannone: VR46 Dikabarkan Turunkan Michele Pirro di MotoGP Barcelona 2024
- Aldi Satya Mahendra Resmi Bela Evan Bros Yamaha di WorldSSP 2025, Jadi Tandem Can Oncu
video terbaru:
Pembaruan terkini:
'Karma' untuk Bahrain: Akhirnya Tahu Rasanya Kebobolan Menit Akhir dan Gagal Menang
Pandit Sepak Bola Arab Saudi: Herve Renard Blunder, Anggap Remeh Timnas Indonesia!
Darts National Competition Final Series 2024 Akan Digelar Pekan Ini
GWS! Ini Alasan Megawati Absen Ketika Red Sparks Berjumpa Pink Spiders
Mengenal Jay Idzes, Pemain Indonesia Pertama yang Main di Liga Italia
Media Arab Saudi: Timnas Indonesia dengan Cita Rasa Belanda
Kapan Timnas Indonesia Main Lagi di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Masih Belum Lengkap, Ini Starting XI Pilihan Ruben Amorim dalam Sesi Latihan Perdana MU