
Malang - Musim 2025/2026, Liga 1 akan berganti titel dengan Super League. Perubahan lainnya adalah kuota pemain asing. Setiap klub diperbolehkan mendaftarkan 11 pemain asing. Tapi, hanya 8 pemain yang bisa turun sebagai starter. Hal itu sudah diputuskan dalam RUPS PT LIB, 8 Juli di Jakarta.
Khusus untuk pemain asing, tampaknya tidak semua klub sepakat, karena ada yang berencana tidak memaksimalkan kuota pemain asing. Arema FC salah satunya.
Saat ini, tim berjulukan Singo Edan baru mengontrak 8 pemain asing. Mereka belum memiliki rencana untuk mendatangkan pemain asing lagi.
“Kita mempertimbangkan tidak mengambil 11 pemain asing. Jika hanya 8 yang turun di lapangan, artinya ada 3 pemain asing jadi cadangan," jelas General manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Pengalaman kami, itu jadi sebuah problem di tim. Terutama situasi di bench atau ruang ganti. Sebab, semua pemain asing ngotot ingin main,” lanjutnya.
Tambah Pemain Asing? Tunggu Akhir dari Piala Presiden 2025

Pelatih Arema FC, Marcos Santos masih membuka kemungkinan jika ingin memperkuat skuadnya. Pelatih asal Brasil itu sudah mengetahui jika ada 11 pemain asing yang bisa dikontrak setiap klub. Jika dia membutuhkan, tentu akan ada komunikasi dengan manajemen.
“Saya tahu keputusan tentang pemain asing. Kami harus ikuti regulasi. Harus lebih siap jika akhirnya Arema harus mendatangkan pemain untuk bersaing di papan atas,” kata Marcos.
Artinya, ada sedikit perbedaan pendapat antara manajemen dan pelatih. Hal ini akan jadi pembahasan setelah Arema tampil di Piala Presiden, karena kekurangan Singo Edan akan terlihat dalam turnamen pra musim tersebut.
Meski tidak akan memaksimalkan kuota 11 pemain asing, ada kans manajemen mengambulkan permintaan pelatih. Namun, hanya menambah satu pemain asing lagi.
“Masih okeh lah kalau musim ini mengontrak 9 pemain asing. Namun, yang pasti tidak 11,” ujar Yusrinal.
Belajar dari Musim Lalu

Perlu diketahui, musim lalu regulasi maksimal hanya 8 pemain asing. Aturannya, hanya 6 pemain yang bisa turun di lapangan, sisanya jadi cadangan.
Waktu itu Singo Edan memaksimalkan kuotanya. Situasi bench pemain sempat panas, karena ada pemain yang uring-uringan ketika jadi cadangan. Semua ingin bermain sejak menit awal.
Imbasnya, pelatih Arema sempat bingung harus memilih siapa pemain yang akan diturunkan. Selain itu, ada kejadian yang membuat satu pemain bintang harus disingkirkan dari skuad, yakni Wiliam Marcilio.
Gelandang serang asal Brasil tersebut tidak dapat tempat di putaran kedua. Padahal, dia punya skill dan kontribusi besar di putaran pertama.