Eks Timnas Indonesia Ceritakan Pengalaman Dilatih Orang Belanda: Salah Kaki Stop, Langsung Dimarahi


Pengalaman penting pernah dirasakan Ahmad Bustomi saat masih aktif bermain. Bustomi dan pemain Indonesia U-23 proyeksi Asian Games 2026 dikirim ke Herenveen, Belanda, untuk menjalani latihan intensif.
Kala itu, Bustomi dapat gemblengan dari pelatih asal Belanda yakni Foppe de Haan. Kala itu, Foppe de Haan dipilih karena punya rekam jejak bagus. Dia membawa Belanda juara Euro U-21 2006 dan 2007.
"Selama saya dis ana mereka lebih ke fundamental yang memang harus benar-benar sempurna. Maksudnya passing, kontrol, first touch harus bener," kenang sosok yang kini jadi pelatih Persema Malang tersebut.
Timnas Indonesia punya pelatih baru yang berasal dari Belanda, Patrick Kluivert. Selain pria 48 tahun itu, ada duo Belanda lainnya yakni Alex Pastoor dan Denny Ladzaat yang dapat peran sebagai asisten di Timnas Indonesia.
Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Metode Berlatih Keras Pelatih dari Belanda
Menurut Bustomi, berdasar pengalaman saat dilatih Foppe de Haan, metode latihan di Belanda sangat keras. Ketika itu, jika ada pemain Indonesia U-23 membuat kesalahan hal dasar, latihan akan dihentikan.
"Waktu saya di sana pernah harus passing kanan, saya passing kiri itu sudah. Di stop dan dimarahi karena nanti terbiasa dalam pertandingan," kata pelatih berusia 39 tahun tersebut.
"Jadi basic-nya harus benar sekali. Jadi tidak boleh salah. Salah kaki saja sudah dihentikan dan dimarahi. Kelihatannya sederhana tapi itu dalam pertandingan yang sering keluar passing, control, first touch," sambung eks pemain Arema FC.
Menanti Kiprah Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Keputusan PSSI mengganti Shin Tae-yong ke Kluivert tentu menuai pro dan kontra. Tak sedikit fans yang kecewa dengan keputusan ini karena rekam jejak Kluivert sebagai pelatih yang dianggap belum menjanjikan.
Menurut prediksi Bustomi, Kluivert mungkin punya filosofi yang berbeda dengan Shin tae-yong. Begitu juga dengan pelatih dari Eropa dan dari Asia secara umum.
"Tapi ya seluruh masyarakat Indonesia menunggu racikannya pelatih Belanda seperti apa. Kita tunggu saja seperti apa," ucap Bustomi.
Hasil dan Klasemen Grup C
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (c) AFC
5 September 2024
- Jepang 7-0 China
- Australia 0-1 Bahrain
- Arab Saudi 1-1 Timnas Indonesia
10 September 2024
- China 1-2 Arab Saudi
- Timnas Indonesia 0-0 Australia
- Bahrain 0-5 Jepang
10 Oktober 2024
- Australia 3-1 China
- Bahrain 2-2 Timnas Indonesia
- Arab Saudi 0-2 Jepang
15 Oktober 2024
- Jepang 1-1 Australia
- China 2-1 Timnas Indonesia
- Arab Saudi 0-0 Bahrain
14 November 2024
- Australia 0-0 Arab Saudi
- Bahrain 0-1 China
15 November 2024
- Timnas Indonesia 0-4 Jepang
19 November 2024
- China 1-3 Jepang
- Timnas Indonesia 2-0 Arab Saudi
- Bahrain 2-2 Australia
20 Maret 2025
- Jepang vs Bahrain
- Australia vs Timnas Indonesia
- Arab Saudi vs China
25 Maret 2025
- Jepang vs Arab Saudi
- China vs Australia
- Timnas Indonesia vs Bahrain
5 Juni 2025
- Australia vs Jepang
- Bahrain vs Arab Saudi
- Timnas Indonesia vs China
10 Juni 2025
- Jepang vs Timnas Indonesia
- Arab Saudi vs Australia
- China vs Bahrain
Pembaruan terkini:
Pengamat Sebut Stefano Lilipaly Akan Manjakan Ole Romeny dengan Banyak Assist di Timnas Indonesia
Soal Homebase PSIM di Liga 1 2025/2026, Manajer Tim: Idealnya di Stadion Maguwoharjo
Soal Elkan Baggott yang Tidak Mau Ke Timnas Indonesia, Erick Thohir: Netizen Jangan Nyinyir
Mateo Kocijan: Persib adalah Biru, Bandung adalah Biru, Indonesia adalah Biru
Erick Thohir Senang Timnas Indonesia U-23 Jumpa Malaysia di Piala AFF U-23 2025: Sudah Lama Kangen!
Persembahkan 2 Trofi untuk FC Copenhagen, Cara Perpisahan Istimewa Kevin Diks
Mekanisme Pembagian Hadiah BRI Liga 1 2024/2025: Persib Bisa Kantongi Lebih dari Rp27 Miliar
Hasil Drawing Piala AFF U-23 2025: Timnas Indonesia Satu Grup dengan Malaysia
Komentar
Belum ada komentar