Diminta Dorna Sports Balik ke WorldSBK, Aprilia: Kami Ogah Ikut Ajang 'Seri B' MotoGP


Pemegang hak komersial MotoGP dan WorldSBK, Dorna Sports, ingin Aprilia kembali berlaga di WorldSBK dalam waktu dekat. Namun, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menolak gagasan itu akibat regulasi teknis yang menurutnya tak mendukung angka penjualan motor produksi massal.
WorldSBK digelar pertama kali pada 1988. Aprilia pun menyabet 3 gelar dunia konstruktor dan 3 gelar dunia pembalap, yang diraih oleh Max Biaggi (2010 dan 2012) dan Sylvain Guintoli (2014). Aprilia lalu menarik tim pabrikannya dari WorldSBK pada 2015 dan sejak itu hanya turun dengan tim independen.
Aprilia terakhir kali berlaga di WorldSBK pada 2018, ketika berkolabroasi dengan Shaun Muir Racing (SMR) dengan nama Milwaukee Aprilia. Sejak Rivola menjabat sebagai CEO-nya pada 2019 lalu, pabrikan asal Noale, Italia, ini pun menolak kembali sebelum WorldSBK merombak regulasi teknisnya.
Sebut MotoGP Tak Boleh Lebih Lamban dari WorldSBK
Rivola sendiri tak terlalu sepakat dengan regulasi teknis baru MotoGP yang bakal mengurangi kapasitas mesinnya dari 1000cc menjadi 850cc pada 2027 nanti untuk mengurangi kecepatan motor yang kian tinggi. Menurut Rivola, tak sepantasnya motor-motor MotoGP dibuat lebih lamban dari motor-motor WorldSBK.
Rekor top speed MotoGP saat ini adalah 366,1 km/jam oleh Brad Binder (KTM, 2023), sementara rekor top speed WorldSBK adalah 339,5 km/jam oleh Tom Sykes (Kawasaki, 2012). "Bikin motor MotoGP terlalu lamban bukan sesuatu yang cerdas. Alasan utama saya adalah kami tak boleh lebih lamban dari superbike," ujar Rivola via Speedweek, Jumat (10/1/2025).
Di lain sisi, Aprilia juga tidak tertarik untuk kembali ke WorldSBK, karena menurut mereka seharusnya motor-motor di sana harus lebih mirip dengan motor-motor yang bisa dibeli oleh publik. Dengan begitu, para pabrikan yang terlibat bisa mendemonstrasikan kepada khalayak umum bahwa motor-motor mereka memang layak dibeli.
Sebut WorldSBK Bagai 'Seri B' bagi MotoGP
"Masa depan yang saya lihat untuk WorldSBK adalah aturan superstock. Mereka harus mempertahankan nama (kejuaraan) yang keren itu, tetapi melepaskan berbagai indikator dan spion, lalu pergi balapan. Itulah pesan yang ingin disampaikan tiap pabrikan, karena dengan begitu mereka juga bisa menjual motor-motornya," tutur Rivola.
"Kami juga butuh batasan biaya untuk mesin produksi massal. Sungguh aneh memperbolehkan motor 45.000 euro berkompetisi dengan motor 25.000 euro. Kami tak tertarik pada WorldSBK karena saat ini mereka tampak seperti Seri B bagi MotoGP. Jika mereka membuat aturan yang adil, maka saya bakal senang berada di sana," tutupnya.
Sebagai catatan, ketika menjuarai WorldSBK, Aprilia menggunakan motor RSV4 1000 di bawah kepemimpinan Gigi Dall'Igna (kini General Manager Ducati Corse). Sementara itu, motor RSV4 1100 milik Aprilia saat ini tak cocok dengan regulasi WorldSBK, yang hanya mengizinkan motor 1000cc dengan mesin 4 silinder.
Sumber: Speedweek
Pembaruan terkini:
Bertemu dan Berdiskusi dengan Simon Tahamata, Ricky Nelson: Butuh Pemain yang Punya Decision Making
Tak Hanya Timnas Indonesia, 5 Negara Lainnya juga Lolos ke Putaran Keempat Piala Dunia 2026
Pelatih China Branko Ivankovic: Sepak Bola Indonesia Punya Masa Depan Cerah
Arti Menyentuh dari Spanduk yang Dibawa Suporter Timnas China ke SUGBK: Datang Jauh-jauh..
Sedang Berlangsung, Pertandingan Timnas Indonesia Vs China di GBK, Ini Link Live Streamingnya
Kecil-Kecil Cabai Rawit di Timnas Indonesia: Speed Boleh Diadu!
Kiper China Sindir Kemenangan Timnas Indonesia Hanya Ditentukan Lewat Penalti
Komentar
Belum ada komentar
{{ comment.content }}