Jakarta - Segepok pekerjaan berat menanti Simon Tahamata, terkait tugasnya sebagai Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia.
Legenda Ajax berusia 69 tahun itu diharapkan bisa mendapatkan talenta-talenta muda Indonesia yang nantinya menjadi kekuatan Timnas Indonesia di masa depan.
Ricky Nelson Gideon Ndun, salah satu pelatih yang sudah bersua Simon Tahamata membeberkan hasil pertemuannya dengan eks pemain Timnas Belanda.
"Kemarin kita bicara player profile atau kriteria pemain. Artinya kategori pemain-pemain yang menjadi potensi itu apa saja. Itu yang kita bahas dan yang perlu digarisbawahi adalah kita mau lebih dalam mencari pemain yang punya decision making yang bagus," kata Ricky Nelson, dalam kanal YouTube Bola.com.
"Artinya punya keputusan dalam hal taktikalnya bagus. Nah, itu yang jadi PR sehingga di setiap latihan kita berusaha setiap pelatih menaruh latihan yang ada unsur-unsur keputusan atau decision making," imbuh mantan pelatih Persipura Jayapura.
Simon Tahamata, pelatih legendaris yang kini menjadi bagian dari staf pelatih Timnas Indonesia, terlihat hadir di Jakarta untuk memantau langsung sesi latihan skuad Garuda.
Decision Making Paling penting

Menurut pelatih kelahiran Kupang 25 Juli 1980 itu, sebagai Pemandu Bakat Timnas Indonesia, Simon Tahamata sangat mementingkan decision making dalam diri setiap pemain.
Dengan kata lain, decision making menjadi syarat utama yang harus dimiliki pemain yang ingin terpilih ke Timnas Indonesia, termasuk di masa mendatang.
"Itu menjadi poin penting. Ketika pemain itu dipilih karena dia punya decision making yang baik. Itu yang menjadi poin utama dalam sebuah talent scouting pada tahun ini atau mungkin pada tahun-tahun ke depan."
"Kita berharap dia merencanakan mencari pemain-pemain yang salah satunya punya decision making yang bagus," tukas Ricky Nelson yang pernah dipercaya sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia U-14 pada 2010.
"Jadi kalau ditanya apa yang di-underline atau digarisbawahi adalah masalah pemain Indonesia bisa dipilih jika dia punya decision making yang bagus," pungkas Ricky Nelson.
{{ comment.content }}