Posisi saat ini: Rumah Pesan

Kata-Kata Simon Tahamata Setelah Dapat Pekerjaan dari PSSI: Enggak Sabar!

2025-05-22 21:30:02
9
Klub besar Belanda, Ajax Amsterdam memberikan penghormatan kepada legendanya yang memiliki garis keturunan Maluku, Simon Tahamata, Minggu (3/3/2024). (Dok. Ajax Amsterdam)

Jakarta - Belakangan ini beredar rumor Simon Tahamata untuk segera diperkenalkan sebagai kepala pemandu bakat sepak bola nasional. Rumor itu berbuah menjadi kenyataan pada Kamis (22/5/2025).

PSSI melalui siaran pers resmi yang mereka keluarkan mengumumkan penunjukkan Simon Tahamata. Kehadiran Tahamata kian melengkapi aroma Belanda di sepak bola Indonesia saat ini.

Simon Tahamata pun mengucapkan terima kasih atas banyaknya pesan positif yang dikirimkan kepadanya. Bahkan, sebelum PSSI mengumumkan secara resmi posisi barunya di federasi tersebut.

Sosok yang memiliki darah Maluku itu juga tidak sabar untuk bisa bekerja dengan tim kepelatihan Timnas Indonesia yang dipimpin oleh Patrick Kluivert. 

"Pertama, terima kasih atas semua pesan yang baik yang saya terima. Saya menantikan bekerja bersama coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia,” kata Simon Tahamata.


Pekerjaan Simon Tahamata

Patrick Kluivert bersama empat asistennya yang meliputi Alex Pastoor, Gerald Vanenburg, Denny Landzaat, dan Sjoerd Woudenberg hadir ketika Dewa United menjamu Persija di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (8/2/2025) malam WIB. (Bola.com/Abdul  Aziz)

Dalam perannya sebagai Kepala Pemandu Bakat, Simon Tahamata akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut talenta potensial baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di Belanda.

Eks pemain Timnas Belanda dan Ajax Amsterdam itu juga akan bekerja sama erat dengan pelatih Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, Nova Arianto dan lain-lainnya untuk memastikan keberlanjutan, kualitas serta perkembangan Timnas dan sepak bola Indonesia.

“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.


Sekilas Simon Tahamata

Simon Tahamata, legenda sepak bola Belanda yang punya darah Maluku. (Dok. Ajax Amsterdam)

Simon Tahamata pernah membela Timnas Belanda pada 1979 hingga 1986. Dia melakukan debutnya untuk Belanda pada 22 Mei 1979 di Bern, Swiss dalam pertandingan ulang tahun FIFA ke-75 melawan Argentina. Dari 22 penampilan bersama Belanda, dia mampu mencetak dua gol.

Sebagai pemain sayap atau winger, Simon Tahamata memulai karir sepak bolanya di klub TSV Theole pada 1967-1971. Kemudian bergabung dengan tim junior Ajax, Belanda hingga 1975.

Pada musim 1975/1976, Simon masuk ke tim utama Ajax dan bermain hingga 1980. Debutnya bersama klub saat Ajax-FC menang 7-0 dari Utrecht pada 24 Oktober 1976. Ia tercatat memainkan total 149 pertandingan dengan mencetak 17 gol dan 33 assist.

Bersama klub Ajax, Simon bisa dikatakan sebagai puncak kariernya karena memenangkan 3 kali Liga Belanda, yakni pada 1976/1977, 1978/1979 dan 1979/1980.

Ia juga menyumbangkan satu kali Piala KNVB pada 1978/1979 dan berhasil mencapai semifinal turnamen Piala Eropa I pada 1979/1980.

Pada 14 Juli 1980 Simon Tahamata bergabung dengan Standard Liege. Dengan tim ini ia memenangkan dua kali Liga Belgia (1981/1982, 1982/1983) dan 1 kali Piala Belgia (1981). Kemudian mencapai final Piala Eropa II pada 1981/1982.

Ia juga mencetak 40 gol dalam 129 pertandingan di salah satu periode tersukses dalam sejarah klub. Saat di Belgia, Simon Tahamata pernah meraih Man of the Season (Belgian First Division) dan Belgian Fair Play Award.

Pada 1984, Simon Tahamata kembali ke Belanda dan bermain untuk Feyenoord. Tiga tahun berikutnya, ia kembali berlaga di kompetisi Belgia, bermain untuk Beerschot dan Germinal Ekeren.

Bersama Germinal, ia berhasil mencapai final piala Belgia 1994–1995. Lalu pensiun sebagai pemain sepak bola pada 1996.

Seusai pensiun sebagai pemain, Simon Tahamata meneruskan karier menjadi pelatih academy atau usia muda di Ajax Amsterdam, Standar Liege, Beerschot, dan Al Ahli.

Sejak September 2015, selain bertugas di Ajax, Simon Tahamata juga memiliki akademi sepak bola, Simon Tahamata Soccer Academy.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini