Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Set-Piece Bisa Jadi Alternatif Timnas Indonesia Memecah Kebuntuan saat Hadapi Jepang, Siapa Saja Algojonya?

Set-Piece Bisa Jadi Alternatif Timnas Indonesia Memecah Kebuntuan saat Hadapi Jepang, Siapa Saja Algojonya?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-10 15:30:01
Dilihat:6 Pujian
Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak Ole Romeny ke gawang China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memiliki senjata yang bisa dimaksimalkan ketika menghadapi Jepang pada matchday terakhir putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (10/6/2025).

Dari dua tugas pertamanya sebagai nakhoda Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memang belum punya banyak waktu untuk mengasah skema-skema set-piece yang bisa dijadikan senjata ampuh untuk menjebol gawang lawan.

Sejauh ini, dari tiga gol yang dibuat oleh Ole Romeny untuk Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert, hanya penalti ke gawang China yang berasal dari bola mati.

Dua gol lainnya tercipta lewat skema open-play. Sebetulnya, jika melihat daftar pemain yang dipanggil, Patrick Kluivert punya beberapa algojo andal yang bisa jadi eksekutor.

Para pemain ini memiliki kapasitas mumpuni dalam mengeksekusi bola mati, baik itu untuk menyediakan servis bagi pemain lain atau langsung mengarahkannya ke gawang lawan.

Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.


Stefano Lilipaly

Pemain Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, akhirnya comeback ketika menghadapi China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kehadiran Stefano Lilipaly bakal menambah daftar opsi yang dimiliki Patrick Kluivert untuk menyusun skema set-piece Timnas Indonesia. Pemain berusia 35 tahun ini punya kemampuan yang baik dalam mengeksekusi bola mati.

Selama ini, Stefano dikenal karena kemampuannya dalam melepaskan tembakan terukur. Hal itu bisa dilakukannya dalam berbagai situasi, termasuk ketika mengeksekusi tendangan bebas maupun penalti.

Pemain keturunan Indonesia-Belanda ini kerap menghasilkan gol maupun assist melalui situasi bola mati semacam ini.

Dia tentu bisa menjadi senjata tersembunyi Patrick Kluivert saat menghadapi Jepang setelah tampil cukup baik di babak kedua pertandingan melawan China.

 


Calvin Verdonk

Eksekusi tendangan bebas Calvin Verdonk dalam Timnas Australia Vs Timnas Indonesia yang digelar di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025). (AFP/David Gray)

Sejak menjadi WNI pada Juni 2024, pencinta Timnas Indonesia terhitung cukup jarang melihat Calvin Verdonk menjadi eksekutor bola mati. Dalam sejumlah kesempatan, dia memang lebih sering mengambil sepak pojok.

Namun, Verdonk sempat mengambil tendangan bebas ketika Timnas Indonesia kalah 1-5 dari Australia pada Maret 2025.

Padahal, sejatinya, pemain NEC Nijmegen ini memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengeksekusi bola mati. Di level klub, Verdonk sudah beberapa kali berhasil mencetak gol lewat situasi set-piece.

Keandalan inilah yang mesti dimaksimalkan Patrick Kluivert pada dua pertandingan terdekat. Jika mendapatkan kesempatan, bukan tidak mungkin pemain berusia 28 tahun ini bisa mencetak gol debutnya via bola mati.

 


Thom Haye

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye menendang bola pada laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di My Dinh Stadium, Vietnam, Selasa (26/03/2024). (Dok.PSSI)

 

Thom Haye menjadi satu di antara eksekutor andal yang kerap menjadi algojo dalam mengeksekusi tendangan bebas. Gelandang asal klub Almere City ini juga beberapa kali mendapatkan tugas untuk mengambil sepak pojok.

Akurasi yang dimiliki Thom Haye dalam mengeksekusi free kick memang kerap menghadirkan ancaman. Pada laga Timnas Indonesia melawan Bahrain, misalnya, sepakannya hampir membuat jala gawang lawan bergetar.

Hal ini berarti, pemain berusia 30 tahun itu tak hanya memaksimalkan set-piece untuk mengirimkan bola kepada rekannya di area kotak penalti, tetapi juga bisa mengeksekusinya secara langsung ke gawang lawan.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}