
Jakarta - Malut United menjadi perbincangan di kalangan pencinta sepak bola Indonesia dalam dua hari terakhir. Keputusan manajemen Malut memecat dua sosok krusial di klub tersebut menjadi penyebabnya.
Diketahui, manajemen Malut United resmi memecat Imran Nahumarury dari posisi pelatih kepala dan Yeyen Tumena dari posisi direktur teknik.
Dirk Soplanit selaku Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera menyebut Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena melakukan pelanggaran berat. Hal itu yang membuat manajemen Laskar Kie Raha tidak ragu untuk mendepak dua eks pemain Timnas Indonesia itu.
Namun, Dirk Soplanit tidak menjelaskan jenis pelanggaran apa yang dilakukan oleh Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena yang menyebabkan keduanya harus kehilangan pekerjaan.
“Surat pemecatan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub,” ucap Dirk Soplanit dikutip dari rilis resmi klub.
Berita video pelatih Malut United, Imran Nahumarury bicara terkait nasibnya bersama Malut United setelah sukses membawa promosi ke Liga 1 musim depan.
Prestasi Lumayan

Malut United merupakan klub ketiga yang pernah ditukangi Imran Nahumarury. Pelatih berusia 46 tahun itu menjadi bagian dari Laskar Kie Raha sejak 2023.
Saat itu Malut United baru didirikan setelah mengakuisisi kepemilikan Putra Delta Sidoarjo. Mereka pun berlaga di Liga 2 2023/2025.
Penampilan Malut United di Liga 2 2023/2024 sangat apik. Dengan diperkuat banyak pemain bintang, Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan pun menyegel tiket promosi ke Liga 1 2024/2025.
Debut Malut United di Liga 1 2024/2025 pun berakhir manis. Di akhir musim, tim yang bermarkas di Stadion Gelora Kie Raha Ternate ini mampu menduduki posisi ketiga dengan 57 poin.
Gebrakan di PSIS

PSIS Semarang menjadi klub profesional pertama bagi Imran Nahumarury sebagai pelatih. Ia awalnya menjadi asisten pelatih di Mahesa Jenar.
Namun, jelang Liga 1 2021/2022, Imran Nahumarury menjabat sebagai pelatih interim PSIS Semarang. Mahesa Jenar pun sempat terbang tinggi saat itu dengan mencatatkan rekor tidak terkalahkan di enam laga awal musim.
Saat itu posisi Imran Nahumarury tidak bisa dipermanenkan oleh PSIS Semarang. Sebab, eks gelandang Persija Jakarta dan Persib Bandung itu belum memegang lisensi yang sesuai standar yakni AFC Pro.
Kisah Singkat di PSIM

Imran Nahumarury mendapatkan kesempatan menarik pada 2022. Imran ditunjuk untuk menukangi klub kebanggaan Daerah Istimewa Yogyakarta, PSIM Yogyakarta.
Target yang dibebankan kepada Imran Nahumarury sangat jelas. PSIM Yogayakarta harus bisa promosi secepatnya ke Liga 1.
Namun, kebersamaan Imran Nahumarury dengan PSIM Yogyakarta berjalan singkat. Peforma buruk Laskar Mataram membuatnya didepak di pertengahan musim Liga 2 2022/2023.