
Jakarta - Kabar duka menghampiri keluarga besar Persebaya Surabaya. Salah satu pilar asing mereka di masa lalu, John Tarkpor Sonkaliey, meninggal dunia.
Mantan gelandang asal Liberia ini mengembuskan napas terakhirnya di Monrovia, Liberia, pada Senin (23/6/2025) waktu setempat, meninggalkan duka mendalam bagi insan sepak bola Tanah Air.
Persebaya secara resmi mengumumkan kabar duka ini. “Selamat jalan, John Tarkpor,” demikian pernyataan tertulis klub.
Kabar kepergian Tarkpor dengan cepat menyebar, menyisakan kekosongan di hati para penggemar dan mantan rekan setimnya. Menurut informasi yang beredar, pemain yang karib disapa Jhon Takpor ini meninggal dunia di Rumah Sakit SD Cooper, Monrovia.
Kesehatannya dikabarkan menurun drastis setelah sempat mengalami demam, hingga akhirnya jiwa raga berpisah. Ungkapan belasungkawa pun mengalir deras dari berbagai penjuru, terutama dari para mantan rekan satu tim dan penggemar setia.
Platform media sosial, khususnya Facebook, menjadi saksi bisu betapa Tarkpor meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang.
Ada momen unik dalam sesi latihan Timnas Indonesia Putri jelang Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Pelatih kepala Satoru Mochizuki menunjukkan aksi tak biasa dengan berdansa sambil mengolah bola di lapangan latih Jakarta International Stadium pada J...
Pesan Menyentuh

Salah satu pesan menyentuh datang dari mantan rekan setimnya di Persebaya, Anthony Jomah Ballah, yang juga berasal dari Liberia. Melalui akun Facebook-nya, ia menuliskan kalimat perpisahan yang mengharukan.
“John Tarkporh Sonkailey beristirahatlah dalam damai. Saudara junior. Legenda tidak pernah mati,” tulisnya
Tarkpor adalah sosok yang tak terpisahkan dari kejayaan Persebaya Surabaya di periode 2009–2011. Ia dikenal sebagai gelandang dengan stamina luar biasa dan cakupan area yang luas. Perannya sebagai motor penggerak di lini tengah Persebaya begitu sentral dan tak tergantikan.
Sebelum bersinar bersama Bajul Ijo, Tarkpor sempat meniti karier di berbagai klub elite Indonesia. Namanya tercatat pernah memperkuat tim-tim seperti Persiter Ternate, Persitara Jakarta Utara, Pelita Jaya, dan Persijap Jepara.
Puncak kariernya terukir jelas di era Indonesia Super League (ISL). Di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini, Tarkpor selalu tampil konsisten, menunjukkan kualitasnya sebagai pemain asing yang tak hanya produktif.
Catatan di Kancah Internasional
Tak hanya di kancah domestik, Tarkpor juga memiliki catatan impresif di level internasional. Ia sempat mencatatkan lima penampilan membanggakan bersama Timnas Liberia pada 2003, membuktikan bahwa bakatnya diakui hingga ke level negara.
Kepergian Tarkpor sontak mengundang gelombang simpati dari seluruh pencinta sepak bola Tanah Air. Khususnya bagi para pendukung setia Persebaya, Bonek, nama Tarkpor akan selalu dikenang.
Banyak dari mereka yang masih terbayang akan aksi-aksi heroiknya saat membela Bajul Ijo, terutama di Stadion Gelora 10 November Surabaya.