Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Andai Resmi Berkandang di Stadion Maguwoharjo, PSIM Minta Suporter Jaga Kondusivitas Selama Liga 1 2025/2026

Andai Resmi Berkandang di Stadion Maguwoharjo, PSIM Minta Suporter Jaga Kondusivitas Selama Liga 1 2025/2026

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-25 22:30:02
Dilihat:1 Pujian
Fans PSIM Yogyakarta merayakan keberhasilan tim kesayangannya meraih tiket promosi ke Liga 1 musim depan. Suporter PSIM berpesta dan merayakan kembang api di Tugu Pal Putih, Senin (17/02/2025) malam WIB. (Bola.com/Ana Dewi)

Yogyakarta - Elemen suporter PSIM Yogyakarta sepakat untuk menjaga kondusivitas selama penyelenggaraan Liga 1 2025/2026. Komitmen itu disampaikan saat audiensi bersama manajemen Laskar Mataram, Selasa (24-6-2025) malam.

Audiensi bertajuk "Guyub Sedulur" digelar manajemen PSIM bersama dua wadah suporter; Brajamusti dan The Maident di Wisma PSIM, Baciro, Yogyakarta.

Beberapa hal dibahas dalam acara tersebut, termasuk homebase tim musim depan.

Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, mengatakan agenda Guyub Sedulur merupakan peneguhan komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas antarsuporter, terutama jika PSIM diizinkan menggunakan Stadion Maguwoharjo.

"Kalau kami sudah diberikan izin memakai Maguwoharjo, jangan sampai ada hal kecil yang merusak kerja keras kita semua," ujar Liana Tasno, Rabu (25-6-2025).

"Ini komitmen internal kami untuk menjaga kondusivitas. Ini adalah langkah yang baik untuk perjalanan PSIM ke depannya," timpal Wendy Umar, Ketua Panpel PSIM.


Tindakan Nyata

Pemandangan umum Stadion Maguwoharjo, Sleman, sebelum direnovasi. (Bola.com/Arief Bagus)

Pertemuan ini menjadi jembatan dialog antara manajemen dan pendukung PSIM Yogyakarta. Perwakilan suporter, Widya Wati, memberikan komentar mengenai hasil audiensi tersebut.

"Semoga diskusi ini tidak berhenti hanya menjadi sekadar diskusi, tapi ada tindakan nyata setelahnya," ujar Widya Wati.

"Ini adalah langkah awal komunikasi yang terbuka antara PSIM dan suporter sehingga tidak ada lagi prasangka negatif yang menjadi bola liar," lanjutnya. 

Di sisi lain, manajemen Laskar Mataram menaruh kepercayaan penuh kepada suporter untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan, andai PSIM resmi berkandang di Sleman.

PSIM selama ini menjadikan Stadion Mandala Krida sebagai markas, termasuk di Liga 2 musim lalu. Namun, untuk memenuhi standar laga Liga 1, ada beberapa renovasi yang kudu dilakukan.


Menjajaki Beberapa Stadion

Hamparan rumput Zoysia Matrella tumbuh subur dan hijau, menjadi kebanggaan Stadion Manahan. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Sampai saat ini, PSIM terus mengupayakan agar Stadion Maguwoharjo bisa menjadi kandang musim depan. Sebetulnya ada beberapa opsi stadion yang dijajaki oleh manajemen Laskar Mataram.

"Stadion Sultan Agung di Bantul terkendala standarisasi baru dari PSSI, terutama terkait implementasi VAR. Opsi lain Stadion Moch Soebroto di Magelang belum memenuhi standar Liga 1," ujar Razzi Taruna, manajer PSIM.

"Stadion Manahan di Solo memenuhi syarat, tapi kami sangat mempertimbangkan dampak psikologis tim. Statistik menunjukkan tim musafir biasanya mengalami kesulitan."

"Karena itu, kami benar-benar mengusahakan Maguwoharjo. Lapangan bagus dan suporter bisa hadir penuh, rasanya seperti benar-benar di kandang,” lanjut Razzi Taruna.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}