Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia punya peluang cukup besar tampil di ajang sekelas Piala Dunia 2026 di Amerika Utara. Tim berjulukan Skuad Garuda untuk sementara bersaing dengan Arab Saudi dan Australia di ronde ketiga Kualifikasi.
Timnas Indonesia dengan nilai 9 ada di posisi keempat klasemen Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda terpaut satu angka dari Arab Saudi dan empat poin dari Australia. Jepang ada di urutan pertama dan sudah memastikan lolos ke Piala Dunia 2026.
Masih ada dua pertandingan tersisa bagi tim Merah-Putih bertemu China dan Jepang pada awal Juni mendatang. Layak dinantikan pencapaian Timnas Indonesia di klasemen akhir nanti.
Penampilan Timnas Indonesia sejauh ini tak bisa dilepaskan dari peran pemain-pemain keturunan atau diaspora yang belum lama ini bergabung. Dua di antaranya adalah Kevin Diks dan Jay Idzes.
Kedua pemain ini memang bisa dikategorikan bintang, karena bermain di klub ternama di Eropa, kiblatnya sepak bola dunia. Yuk simak rapor kedua pemain tersebut sepanjang musim ini.
Amunisi penjaga gawang baru Timnas Indonesia, Emil Audero, berpotensi untuk lakoni debutnya berseragam Garuda saat hadapi China pada 5 Juni 2025 nanti. Maarten Paes harus jalani akumulasi kartu kuning dan absen.
Jay Idzes

Sepanjang musim 2024/2025 bisa dibilang menjadi momen yang paling berkesan bagi Jay Idzes. Ia benar-benar melakukan pencapaian luar biasa baik di level klub maupun di Timnas Indonesia.
Bersama klubnya Venezia, Jay Idzes mencatat sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang bermain di kompetisi Serie A atau kasta tertinggi sepak bola Italia.
Prestasinya semakin menjadi-jadi, karena Jay Idzes menjadi pemain utama di klub berjulukan I Lagunari tersebut. Bagi Jay Idzes, laga imbang kontra Empoli akhir pekan kemarin merupakan pertandingan yang ke-31 bersama Venezia sepanjang musim ini.
Dari jumlah itu, Bang Jay sudah mengemas satu gol, yang dicetaknya ke gawang Juventus pada pekan ke-16. Pemain berusia 24 tahun itu semakin menyala bersama Venezia.
Selain menjadi bek tengah yang sulit tergantikan, Jay Idzes juga mencatatkan 11 pertandingan beruntun sebagai kapten tim yang punya warna khas hitam, hijau, dan oranye itu. Hanya saja Venezia masih berada di zona merah alias dalam ancaman degradasi, yakni di urutan 18 dengan nilai 25.
Sementara rapornya bersama Timnas Indonesia juga sangat apik. Sosok Jay Idzes tidak hanya menjadi tulang punggung di sektor pertahanan Timnas Indonesia. Ia juga merupakan sang pemimpin alias kapten tim Merah-Putih.
Ketenangannya menguasai wilayah pertahanan bersama Rizky Ridho maupun pemain lain, sulit disamai. Pemain yang sering disapa dengan nama Bang Jay itu tidak pernah absen di delapan pertandingan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kevin Diks

Nama berikutnya adalah Kevin Diks. Musim ini adalah kesempatan terakhir baginya membela klub paling terkenal di Denmark, FC Copenhagen.
Kevin Diks total sudah empat musim membela panji-panji Copenhagen. Kontrak pemain 28 tahun itu habis akhir musim ini. Ia hijrah ke klub Bundesliga Jerman Borussia Monchengladbach musim depan.
Kevin Diks merupakan pilar utama FC Copenhagen. Musim ini ia total memainkan 42 pertandingan di semua kompetisi, mencetak 10 gol, 4 assist.
Jam terbangnya bukan kaleng-kaleng, dengan ikut bermain di kompetisi elite Eropa. Selain 20 pertandingan di Liga Denmark, Diks juga bermain 15 kali di ajang UEFA Conference League, termasuk sejak babak Kualifikasi.
Adapun bersama Timnas Indonesia, Diks telah memainkan 3 laga sejak debutnya pada 15 November 2024 versus Jepang. Sayangnya Diks tak mujur menjelang musim berakhir. Ia mengalami cedera dan membuatnya harus mengakhiri musim ini dengan lebih cepat.
Kevin Diks mengungkapkan perasaannya setelah mengalami cedera dan dipastikan tidak lagi bisa bermain untuk FC Copenhagen hingga akhir musim 2024/2025.
Namun, Kevin Diks tidak berhenti berharap. Ia berharap masih sempat bermain untuk FC Copenhagen sebelum musim ini berakhir. Saat ini Copenhagen masih berada di posisi kedua Liga Denmark dengan nilai 41, tertinggal 4 poin dari Midtjylland.
"Sejujurnya, memang seperti ini kenyataannya. Saya sangat sedih mendengar berita itu. Saya benar-benar tidak ingin tahun-tahun indah saya di FCK berakhir seperti ini. Saya memilih untuk tetap berharap bahwa ini mungkin bukan akhir," kata Kevin Diks di X.
{{ comment.content }}