Jakarta Bermain selama 83 menit, Ricky Kambuaya membuat jutaan rakyat Indonesia terkesima sekaligus terkesima.
Ole Romeny memang menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia atas Timnas China, saat keduanya bentrok dalam matchday 9 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tapi sukses Ole Romeny mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-43 yang membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta seakan runtuh pada Kamis (5/6/2025) berawal dari aksi keren Ricky Kambuaya.
Empat menit sebelum gol bersejarah itu, Ricky Kambuaya berhasil merangsek hingga ke kotak penalti China. Tak ada pilihan, pemain kepunyaan Dewa United dijatuhkan oleh bek China, Yang Zexiang.
Wasit Rustam Lutfullin asal Uzbekistan menerima informasi dari ruang VAR kalau pelanggaran terhadap Ricky Kambuaya berujung hukuman tendangan penalti. Dan tentu saja, Ole Romeny tak menyia-nyiakannya.
Dalam laga krusial tersebut, Ricky Kambuaya langsung menggila. Ia tak ubahnya anak panah beracun yang meneror dari semua arah yang membuat lini belakang China kocar-kacir.
Pergerakan Istimewa
Sepanjang ia bermain, mutiara Papua kelahiran Sorong 29 tahun silam benar-benar memesona. Jatuh bangun, berjibaku, juga menahan sakit.
Pada menit ke-49 ia memberikan assist manis kepada Yakob Sayuri. Sayang, Yakob Sayuri gagal memaksimalkan umpan manja itu dengan baik.
Ketika Thom Haye ditarik keluar pada menit ke-73, Ricky Kambuaya masuk lebih ke tengah, berduet dengan Joey Pelupessy. Beban tentunya semakin berat, karena Ricky Kambuaya kini menjadi playmaker atau motor gempuran menggantikan Thom Haye.
Di posisi ini pun, Ricky Kambuaya sangat oke. Ia beberapa kali terlibat duel sengit, termasuk bertarung menahan gempuran lawan di lini tengah.
Applause
Keputusan tim pelatih menarik keluar Thom Haye bukan tanpa sebab. Gelandang naturalisasi berusia 30 tahun sudah tampak kelelahan. Jika tak ditarik jelas sangat berbahaya, mengingat Tim Naga punya tiga gelandang tangguh.
Ricky Kambuaya sendiri ditarik keluar saat duel memasuki menit ke-83. Ia digantikan oleh Ivar Jenner.
Ketika meninggalkan lapangan pertandingan, semua mata tertuju kepada Ricky Kambuaya. Tanpa dikomando, ribuan suporter memberinya aplaus panjang.
Pujian dari Patrick Kluivert
Usai duel, Patrick Kluivert tak kuasa menahan sanjungan.
"Ricky Kambuaya, saya tidak perlu mengatakan banyak hal. Bagi saya, Ricky hari ini bermain fantastis. Dia menunjukkan semangat yang besar," puji Kluivert.
Melawan Jepang di partai terakhir Grup C pada 10 Juni mendatang, rakyat Indonesia berharap Ricky Kambuaya kembali memesona. Amin.
{{ comment.content }}