Bek PSIS Semarang Analisis Kekalahan 0-4 Timnas Indonesia Lawan Jepang: Transisi Bagus, Build-up Jelek!


Sebuah analisis diberikan bek asing PSIS Semarang, Roger Bonet, tentang permainan Timnas Indonesia pada duel lawan Jepang. Dia melihat Indonesia menunjukkan aspek positif pada transisi ofensif.
Indonesia dan Jepang berhadapan pada matchday ke-5 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada laga di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (15/11) malam WIB, Indonesia kalah dengan skor 0-4.
Hasil ini memperpanjang catatan belum pernah menang Indonesia dalam persaingan Grup C. Indonesia untuk sementara berada di dasar klasemen Grup C, dengan tiga poin dari lima laga yang sudah dimainkan.
Di atas kertas, tidak ada yang mengejutkan dari kemenangan Jepang. Secara kualitas teknis, Jepang di atas Indonesia. Lantas, seperti apa ulasan dari Roger Bonet? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Aspek Positif Timnas Indonesia
Roget Bonet atau Ruxi sudah punya lisensi melatih UEFA. Pemain 29 tahun itu acap kali membagikan ulasannya di media sosial, khususnya X. Salah satunya ulasan soal laga Indonesia lawan Jepang.
Ruxi menilai ada aspek positif yang telah ditunjukkan Indonesia walau kalah dengan skor telak.
"Beberapa hal positif yang dapat dikembangkan. Mereka tampak berbahaya dalam beberapa transisi ofensif, serangan langsung, dan bola mati," tulis pemain asal Spanyol tersebut di akun X miliknya.
Ya, proses transisi positif Indonesia memang cukup bagus. Terutama pada 20 menit awal babak pertama. Indonesia beberapa kali mampu menembus pertahanan Jepang, bahkan Ragnar Oratmangoen punya peluang satu lawan satu.
Build-up Indonesia Menyisakan Ruang Kosong di Lini Tengah
Ruxi lantas menyebut proses build-up yang dilakukan Indonesia jadi titik lemah. Kombinasi formasi 5-4-1 blok rendah dan jarak antarpemain yang jauh membuat ada ruang kosong di area tengah dan diendus Jepang.
"Mungkin akan lebih efektif untuk mempertahankan bentuk pasif dan kompak dengan garis pertahanan yang sedikit lebih tinggi," tulis Ruxi.
"Pendekatan ini dapat membantu menutup ruang tengah dengan lebih efektif. Misalnya, penyerang dapat mundur untuk menjaga gelandang bertahan lawan, sehingga kedua gelandang tengah dapat melindungi ruang antarlini dengan lebih baik," tegas Ruxi.
Hasil dan Klasemen Grup C
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (c) AFC
5 September 2024
- Jepang 7-0 China
- Australia 0-1 Bahrain
- Arab Saudi 1-1 Timnas Indonesia
10 September 2024
- China 1-2 Arab Saudi
- Timnas Indonesia 0-0 Australia
- Bahrain 0-5 Jepang
10 Oktober 2024
- Australia 3-1 China
- Bahrain 2-2 Timnas Indonesia
- Arab Saudi 0-2 Jepang
15 Oktober 2024
- Jepang 1-1 Australia
- China 2-1 Timnas Indonesia
- Arab Saudi 0-0 Bahrain
14 November 2024
- Australia 0-0 Arab Saudi
- Bahrain 0-1 China
15 November 2024
- Timnas Indonesia 0-4 Jepang
19 November 2024
- Bahrain vs Australia
- China vs Jepang
- Timnas Indonesia vs Arab Saudi
20 Maret 2025
- Jepang vs Bahrain
- Australia vs Timnas Indonesia
- Arab Saudi vs China
25 Maret 2025
- Jepang vs Arab Saudi
- China vs Australia
- Timnas Indonesia vs Bahrain
5 Juni 2025
- Australia vs Jepang
- Bahrain vs Arab Saudi
- Timnas Indonesia vs China
10 Juni 2025
- Jepang vs Timnas Indonesia
- Arab Saudi vs Australia
- China vs Bahrain
Pembaruan terkini:
Lakukan Tekel Horor ke Febri Hariyadi, Murilo Mendes: Maaf, Saya Tak Ada Niat Menyakiti
Gercep! Satu Pemain Abroad Sudah Tiba di Bali Jelang TC Timnas Indonesia Vs China dan Jepang
Duel Sengit Lini per Lini: Madura United dan Borneo FC Samarinda Andalkan Perpaduan Asing Lokal
3 Klub BRI Liga 1 yang Belum Pernah Terdegradasi Sejak Penggabungan Kompetisi 30 Tahun
Prediksi PSM Vs Malut United di BRI Liga 1: Amankan 5 Besar
Persebaya Surabaya Bertekad Finis Posisi 2 Demi Tampil di Kompetisi Asia Musim Depan
Tradisi Arema FC untuk Korban Tragedi Kanjuruhan yang Terlihat di Laga Simulasi
Komentar
Belum ada komentar
{{ comment.content }}