Surabaya - Pelatih Paul Munster secara resmi mengumumkan telah meninggalkan Persebaya Surabaya. Ini menjadi akhir dari perjalanan selama 1,5 tahun bagi Munster menangani klub asal Kota Pahlawan itu.
“Sudah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal, saya menjalani 1,5 tahun yang mengesankan bersama Persebaya. Selama setenagh musim, kami berada di posisi ke-13 di pertengahan musim,” tulisnya di akun instagram Persebaya.
“Musim ini, kami berakhir di posisi ke-4 (Lolos ke kompetisi Asean) dan menjadi pesaing juara. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Klub, Staf Pelatih, Manajemen, dan semua Staf, Pemain, agen saya, dan kepada Bonek Bonita, Anda telah menyambut saya dengan hangat.”
“Saya bangga pernah menjadi pelatih kepala Persebaya. Salam Satu Nyali Wani.”
Arsitek asal Irlandia Utara itu sempat menjalani setengah musim buruk di Liga 1 musim lalu. Dia hanya mampu mengantar Persebaya menduduki posisi ke-12 klasemen akhir.
Ikuti momen spesial bareng pembalap kebanggaan Indonesia, Gerry Salim, dalam video eksklusif yang penuh cerita, aksi, dan nuansa romantis di sirkuit!
Rekam Jejak Musim Ini
Di musim ini, Persebaya berhasil finis di posisi keempat klasemen akhir. Posisi ini sekaligus membuat tim Bajul Ijo bakal berlaga di ASEAN Club Championship 2025/2026.
Kendati demikian, Munster termasuk pelatih yang sarat kontroversi. Di musim ini, dia sempat menerima empat kartu kuning dan satu karu merah yang berakibat absen dalam empat pertandingan Liga 1.
Kabar kepergian Munster sudah muncul sejak April lalu. Manajemen klub mengumumkan nama pemain yang bertahan untuk musim depan, namun Munster rupanya tidak dilibatkan dalam keputusan itu.
Di sisi lain, dia rupanya disebut sudah menjalin kesepakatan untuk bergabung dengan Bhayangkara FC musim depan. Hal juga tidak lepas dari kondisi kontraknya di Persebaya yang berakhir musim ini.
Persebaya sempat dirumorkan berkomunikasi dengan nama pelatih lain. Ada Eduardo Perez dan Pep Munoz yang sama-sama berasal dari Spanyol. Namun, terbaru Perez disebut yang akan masuk sebagai pelatih kepala musim depan.
{{ comment.content }}