Posisi saat ini: Rumah Pesan

26 Kali Kecelakaan, Pedro Acosta Santai: Tanda Kerja Keras dan Kemauan Raih Hasil Baik

2024-11-08 13:30:02
110
26 Kali Kecelakaan, Pedro Acosta Santai: Tanda Kerja Keras dan Kemauan Raih Hasil Baik
Pembalap Red Bull GASGAS Tech 3, Pedro Acosta (c) GASGAS

Pembalap Red Bull GASGAS Tech 3, Pedro Acosta, santai saja menjadi salah satu pembalap dengan kecelakaan terbanyak di MotoGP 2024. Sebagai debutan, Acosta yakin dirinya harus mempelajari limit performa motor MotoGP, serta belajar ngotot meraih hasil sebaik mungkin.

Terhitung sampai Seri Malaysia, Acosta tercatat telah mengoleksi kurang lebih 26 kecelakaan. Angka ini tentu cukup tinggi, tetapi Acosta meyakini bahwa ini merupakan hal yang wajar, terutama jika mengingat ia masih dalam tahap belajar. Apalagi, ini merupakan tahun pertamanya berlaga di kelas tertinggi.

"Kecelakaan akan terjadi ketika memang harus terjadi. Jika Anda tidak ngotot, maka kecelakaan tidak akan terjadi. Itu jelas. Kami pun berada dalam situasi di mana kami harus bekerja keras demi tetap melaju di depan," ungkap Acosta kepada Speedweek pada Rabu (6/11/2024).

1 dari 2 halaman

Kombinasi Gaya Balap dan Karakter Motor Harus Cocok

Kombinasi Gaya Balap dan Karakter Motor Harus Cocok

Pembalap Red Bull GASGAS Tech 3, Pedro Acosta (c) GASGAS

Acosta tak memungkiri sebagian dari kecelakaan-kecelakaan yang ia alami ini merupakan kesalahannya sendiri. Namun, ia juga yakin insiden-insiden ini terjadi akibat kombinasi antara gaya balapnya dan motor KTM RC16 yang ia kendarai.

"Beberapa kecelakaan jelas salah saya sendiri. Contohnya kecelakaan di Jepang pada Minggu. Saya tahu sulit untuk melakukan apa pun ketika saya berada di belakang Pecco (Bagnaia), karena tekanannya sangat tinggi," ujarnya.

"Kecelakaan itu terjadi karena saya ingin menyalip Pecco, karena berada di depan adalah keuntungan. Dalam kasus ini, saya kecelakaan karena saya membidik hasil tertentu," lanjut pembalap Spanyol berusia 20 tahun ini.

2 dari 2 halaman

Memang Harus Ambil Risiko

Menurut Acosta, kecelakaan juga merupakan bukti bahwa tampil ngotot memang harus dilakukan demi mengambil risiko. "Saya rasa dalam situasi seperti itu, Anda harus tetap mengambil risiko," tutur juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023.

"Pasalnya itu satu-satunya cara untuk belajar dari pabrikan-pabrikan lain dan tetap berada di depan. Pasalnya, jika Anda kehilangan tiga detik pada lima lap pertama, Anda takkan bisa memperbaikinya. Itulah alasan mengapa Anda harus ada di depan sejak start," tutupnya.

Menjelang seri penutup di Barcelona-Catalunya, Spanyol, 15-17 November 2024, Acosta sedang menduduki peringkat kelima pada klasemen pembalap. Ia juga menjadi pembalap non-Ducati terbaik sejauh ini.

Sumber: Speedweek

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini