Posisi saat ini: Kembali ke laman beranda news

Nyaris Terpaksa Pensiun Dini, Kini Jorge Martin Jadi Juara MotoGP 2024: Saya Sempat Takut

2024-11-19 15:30:02
7
Nyaris Terpaksa Pensiun Dini, Kini Jorge Martin Jadi Juara MotoGP 2024: Saya Sempat Takut
Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin (c) AP Photo/Joan Monfort

Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, syok bisa menjuarai MotoGP 2024, terutama setelah melalui jalan terjal di sepanjang kariernya. Martin bahkan sempat nyaris pensiun dini dalam usia 23 tahun usai kecelakaan hebat di MotoGP Portugal pada 2021, yakni musim debutnya di kelas para raja.

Martin terjatuh keras di Tikungan 7 pada sesi FP3 kala itu. Ia pingsan usai kepalanya terbentur aspal, dan tubuhnya berguling tujuh kali dengan kekuatan 20G. Akibatnya, Martin mengalami delapan patah tulang dan absen empat seri. Kala itu, ia nyaris memutuskan pensiun karena takut kembali ke lintasan.

Namun, secara perlahan ia bangkit. Pada 2023, ia menggebrak dengan menjadi rival utama Pecco Bagnaia dalam perebutan gelar dunia. Setelah kalah, 'Martinator' balas dendam musim ini. Usai finis ketiga dalam balapan utama Seri Barcelona, Spanyol, Minggu (17/11/2024), Martin membungkus mahkota juara.

1 dari 2 halaman

Perjalanan Panjang, Karier Tak Selalu Mulus

Perjalanan Panjang, Karier Tak Selalu Mulus

Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin (c) AP Photo/Joan Monfort

"Saya sulit percaya, saya syok! Saya sangat emosional. Saya menangis terus. Perjalanan saya panjang. Karier saya tidak mudah. Tentu saya punya banyak peluang, tapi saya rasa saya lah yang membangunnya. Saya sudah bekerja keras, melakukan banyak pengorbanan," ujar Martin dalam jumpa pers usai balap.

Rider berusia 26 tahun ini pun menyatakan kendala fisik dan mental memang menjadi salah satu tantangan yang harus ia hadapi sepanjang kariernya. Setelah cedera parah pada 2021, Martin juga mengaku sempat mendapatkan gangguan kesehatan mental awal tahun ini, yang membuatnya memutuskan bekerja dengan psikolog.

2 dari 2 halaman

Sempat Takut Tak Bisa Jadi Juara Dunia MotoGP

"Januari lalu, saya sangat kesulitan dengan kesehatan mental saya. Tahun lalu menyenangkan, bahkan finis sebagai runner up, saya cukup senang. Namun, pada Januari, saya mulai merasa ketakutan, sangat takut, merasa bahwa saya takkan pernah bisa jadi juara MotoGP," kisah rider yang juga merupakan juara dunia Moto3 2018 ini.

"Berkat pelatih, saya mengalami kemajuan besar. Saya sangat fokus pada harapan menang ketimbang pada rasa takut kalah. Jika kalah, maka oke-oke saja, toh saya tidak akan mati. Kehidupan tidak berakhir. Jadi, saya sangat berharap bisa menang, tak hanya bagi saya sendiri, melainkan bagi tim, kerabat, dan keluarga saya," tutupnya.

Sumber: MotoGP

video terbaru:

Pembaruan terkini