Bola.com, Kediri - Malut United dan PSBS Biak mengejutkan di BRI Liga 1 2024/2025. Meski berstatus sebagai tim promosi, tetapi keduanya berhasil melesat di posisi terhormat.
Hingga pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/2025, Malut United sukses menduduki peringkat keempat klasemen sementara BRI Liga 1 dengan 50 poin. Sementara PSBS Biak bertengger di urutan ketujuh berkat koleksi 44 angka.
Raihan klub berjulukan Laskar Kie Raha dan Badai Pasifik ini tentu saja di luar prediksi pemerhati sepak bola nasional. Untuk sementara, Malut United melewati Persija Jakarta dan Borneo FC.
Begitu pula PSBS yang mengangkangi tiga tim juara, yakni PSM Makassar yang menjuarai Liga 1 2022/2023, Bali United yang dua kali juara di Liga 1 2021 dan 2022, dan kampiun Piala Presiden empat kali, Arema FC.
Jika mengingat posisi Persik Kediri sebagai juara Indonesia dua kali, yakni 2003 dan 2006, maka lengkap sudah kesuksesan Malut United dan PSBS Biak sebagai dua kuda hitam musim ini.
Berita video Jan Olde Riekerink menyebut untuk bersaing ketat dengan Persib Bandung dalam perebutan gelar juara BRI Liga 1, akan sulit jika Maung Bandung terus meraih hasil positif di sisa laga.
Menjadi Tim Musafir Bukan Kendala Berarti
Dengan sisa empat pertandingan hingga BRI Liga 1 musim ini berakhir, setidaknya peluang Malut United dan PSBS untuk naik lagi atau bertahan di posisi masing-masing cukup terbuka.
Padahal kedua tim dari Indonesia bagian timur ini mengawali kompetisi lebih banyak sebagai tim musafir dengan berbagai kendala sanksi warisan dari Liga 2, seperti larangan tampil di kandang sendiri tanpa penonton hingga stadion tak lolos verifikasi untuk jadi homebase.
Tanda-tanda Malut United bakal menghentak jagat kasta tertinggi sepak bola Indonesia sudah tampak pada pekan-pekan awal dengan hasil cukup bagus. Namun, tidak berlaku bagi PSBS yang jadi korban keganasan Persib pada laga pembuka dengan kekalahan telak 0-3.
Dinamika Internal
Begitu pula dinamika internal tim berpengaruh besar bagi kesuksesan kedua tim tersebut. Malut United dan PSBS banyak memberdayakan potensi lokal yang jadi ikatan primodial sangat kuat.
Malut United merekrut pemain asal Maluku Utara yang tersebar di beberapa klub lain untuk membela kampung halaman. Begitu pula PSBS yang memberdayakan potensi anak-anak Papua sebagai roh tim.
Kepercayaan manajemen kepada Imran Nahumarury dijawab dengan prestasi. Ketika banyak pelatih lokal rontok di tengah jalan, Imran jadi satu-satunya sosok local pride yang tersisa hingga akhir musim ini. Arsitek muda asal Tulehu, Ambon, ini telah resmi memperpanjang kontrak lagi.
PSBS yang sempat diguncang pemberhentian pelatih sekaligus salah satu bintang Timnas Argentina, Juan Esnaider, pelan-pelan bangkit. Namun, sejatinya kekuatan jajaran pelatih PSBS tetap solid dengan dua sosok asing mantan pemain seperti Robertino Pugliara dan Bio Pauline.
Ditambah lagi keberadaan putra Papua eks Timnas Indonesia, Elie Aiboy, yang tentu saja jadi panutan yang sangat disegani pemain-pemain muda Bumi Cenderawasih.
{{ comment.content }}