Jakarta - Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe, optimistis dengan visi jangka panjang dalam mewujudkan target lolos ke Piala Asia 2027 sekaligus membidik tiket ke Piala Dunia 2030.
Tan Cheng Hoe kini mendapatkan tugas khusus dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk membentuk arahan teknis Timnas Malaysia di level senior dan junior. Fokusnya yang utama ialah pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.
Menurut Tan Cheng Hoe, pelatih Timnas Malaysia, Peter Cklamovski, telah menyusun visi jangka panjang demi lolos Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030.
Tan Cheng Hoe mengatakan, upaya ini akan disiapkan dengan membangun Timnas U-23 yang tangguh.
"Target kami adalah Piala Asia 2027, dan Peter Cklamovski telah berbicara tentang visi jangka panjang untuk lolos ke Piala Dunia 2030," ujarnya seperti dikutip dari New Straits Times.
"Ini tentang menggunakan semua pengalaman saya untuk membantu Timnas Malaysia senior dan U-23. Kelompok usia tersebut sangat penting. Sebab, mereka adalah masa depan tim nasional," imbuhnya.
Berita video spotlight kali ini membahas tentang empat pemain PSIS yang masih layak bermain di Liga 1 musim depan, salah satunya Gali Freitas.
Hadapi Hambatan

Di sisi lain, Tan Cheng Hoe menyadari hambatan sulit yang dihadapi pelatih Timnas Malaysia U-23, Nafuzi Zain. Satu di antaranya yakni keputusan federasi menghentikan penyelenggaraan ajang MFL Cup.
Padahal, sejak Liga Primer Malaysia telah resmi disetop karena restrukturisasi kompetisi pada 2022, MFL Cup yang diikuti tim-tim cadangan diharapkan bisa menjadi wadah untuk mengembangkan pemain-pemain muda.
Kejuaraan ini menerapkan regulasi pembatasan usia pemain di bawah U-23. Meski begitu, setiap kontestan tetap punya kuota penggunaan lima pemain senior serta tiga amunisi impor.
Terhentinya MFL diakui Tan Cheng Hoe menjadi kendala tersendiri bagi proses pembentukan Harimau Malaya Muda. Namun, dia tetap yakin dengan kompetisi lainnya talenta muda bisa tetap muncul.
"Sangat disayangkan bahwa MFL, yang difokuskan pada pemain U-23, telah dibatalkan. Namun, apa yang dilakukan FAM saat ini dengan kompetisi seperti Liga Semi-Pro A1 di bawah Liga Sepak Bola Amatir masih dapat memberi kesempatan bagi pemain muda untuk bersaing," ucapnya.
Tantangan Pemain Muda

Pelatih yang sukses membawa Timnas Malaysia lolos ke final Piala AFF 2018 itu menyadari jika saat ini tak banyak pemain-pemain di kelompok U-23 yang menonjol. Namun, dia mendesak mereka untuk tetap memiliki komitmen.
Sebab, dibutuhkan perjuangan yang tak mudah untuk bisa menjadi pemain timnas. Akan tetapi, peluang untuk suatu saat nanti bisa mengenakan seragam skuad Harimau Malaya bakal tetap terbuka bagi pemain-pemain yang berjuang.
"Saat ini, kami tidak memiliki banyak pemain U-23 dengan reputasi besar, tetapi kami yakin akan lebih banyak pemain yang muncul dalam revolusi sepak bola ini. Setiap pemain muda harus percaya bahwa suatu hari mereka dapat mengenakan seragam tim nasional," katanya.
"Jangan berkutat pada hal-hal negatif tentang sepak bola Malaysia. Bersikaplah positif, bekerja keras, perjuangkan tempat Anda di sebelas pemain pertama, dan percaya pada prosesnya, tak ada jalan pintas," katanya lagi.
Tan Cheng Hoe menegaskan pentingnya mindset yang tepat, struktur kepelatihan, serta keyakinan terhadap sistem, merupakan aspek yang perlu diperhatikan jika Malaysia ingin membentuk timnas yang lebih kompetitif di masa mendatang.
"Ini adalah proyek yang menantang, tetapi saya bersemangat. Dengan dukungan dari semua pihak, saya yakin Harimau Malaya dapat melangkah lebih jauh dari sebelumnya," ujar pelatih Timnas Malaysia dari periode 2018 hingga 2022 itu.
Sumber: NST
{{ comment.content }}