Posisi saat ini: Rumah Pesan

Klub-Klub Peserta Puas dengan Pengelolaan Liga 1 di Bawah PT LIB

2025-05-18 19:30:02
0
BRI LIGA 1 - Ilustrasi Trofi dan Logo Klub BRI Liga 1 Musim 2024/2025

Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) sedang menjadi sorotan tajam di media sosial. PT LIB dinilai tidak layak untuk menjadi operator di kompetisi sepak bola Indonesia.

Banyak usulan agar operator kompetisi sepak bola Indonesia diganti pihak luar negeri. Namun faktanya, beberapa klub Liga 1 2024/2025 merasa puas dengan pengelolaan sistem kompetisi di bawah PT LIB.

Seperti CEO Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar, yang menilai pengelolaan PT LIB sudah cukup bagus. PT LIB mulai mengelola Liga 1 sejak 2017.

Kata Rully, banyak perubahan-perubahan yang sudah dilakukan PT LIB. Tujuannya tentu saja untuk membuat kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia lebih baik, satu di antaranya penggunaan VAR sejak Liga 1 musim ini.

"Adanya VAR di semua pertandingan sudah dilaksanakan dengan baik. Walaupun masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki," kata Rully, Sabtu (17/5/2025).

 


Meningkatnya Uang Kontribusi

Pemain Persita Tangerang, Tamirlan Kozubaev (kanan) berebut bola dengan pemain Arema FC, Charles Lokolingoy dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (20/04/2025) WIB. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Rully juga menyambut baik PT LIB sangat perhatian kepada klub-klub Liga 1 2024/2025. Satu di antaranya adalah peningkatan jumlah uang kontribusi.

Skema dana kontribusi terdiri dari berbagai variabel, pertama ada kontribusi fix yang artinya semua klub mendapat jumlah yang sama. Lalu ada variabel sporting merit yakni posisi akhir klub di klasemen, tv rating and sharing, dan terakhir club licensing.

Semakin tinggi posisi klub di klasemen, semakin tinggi pula pendapatan kontribusinya. Begitu juga pendapatan share and tv rating, semakin banyak penontonnya, klub akan mendapat dana kontribusi yang lebih besar dalam variabel ini.

"Ada peningkatan uang kontribusi kepada klub. Kami berharap musim depan agar lebih baik agar cita-cita kita semua untuk mewujudkan kompetisi profesional dan kemajuan industri sepak bola Indonesia dapat berjalan sesuai rencana," kata Rully.

 


Perbaikan Kompetisi

Ze Valente jadi tokoh sentral kemenangan 3-0 yang diraih Persik Kediri atas Arema FC dalam laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025, Minggu (11/5/2025). Kemenangan itu pun menyelamatkan Persib dari jurang degradasi. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Hal yang sama juga disampaikan Presiden Persik Kediri, Arthur Irawan. Arthur berbicara perihal perbaikan kompetisi profesional di bawah PT LIB selama tiga tahun terakhir.

Satu di antara poin yang disampaikan Arthur Irawan adalah persaingan ketat di pertandingan Liga 1 2024/2025. Tercatat, tidak menjamin tim tuan rumah bisa meraih kemenangan pada laga kandang.

"Competitive balance menunjukkan perkembangan signifikan. Sebagai perbandingan musim 2022/2023, kemenangan tim tuan rumah mencapai 49 persen," kata Arthur Irawan.

"Musim 2023/2024, home win mencapai 47 persen dan dan 2024/2025 sementara 43 pesen. Dalam konteks ini, tidak ada jaminan tim tuan rumah akan mudah menang," sambungnya.

Selain itu, PT LIB sangat peduli dengan jadwal pertandingan di Liga 1 2024/2025. Semua sudah diatur dengan baik tanpa merugikan klub-klub seperti sebelumnya.

 


Pemai Muda Dapat Kesempatan Tampil

Bek Persija Jakarta, Muhammad Ferarri merebut bola dari penguasaan gelandang Dewa United, Taisei Marukawa dalam laga BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (16/9/2024). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Di sisi lain, Presiden Dewa United, Ardian Satya Negara, menilai Liga 1 2024/2025 lebih banyak memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk tampil. Pemain U-23 diwajibkan bermain sejak babak pertama sampai 45 menit ke depan.

Pemain-pemain U-23 tidak hanya di Liga 1 2024/2025, PT LIB juga mewajibkan itu di Liga 2 2024/2025.

"Pemain-pemain muda yang usia U-23 juga diberikan kesempatan bermain lebih terarah. Ini tidak hanya di Liga 1 tapi juga Liga 2 yang U-20," kata Ardian Satya Negara.

Ardian Satya Negara juga memikirkan perkembangan positif di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16, U-18, dan U-20. Semuanya berjalan dengan profesional untuk mengembangkan pemain-pemain muda di klub.


Simak Persaingan Musim Ini:

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini