Jakarta - PSBS Biak mengarungi BRI Liga 1 2024/2025 dengan hasil positif. Tim berjulukan Badai Pasifik tersebut finis di posisi ke-9, alias papan tengah klasemen akhir dengan nilai 48.
Dalam 34 pertandingan musim ini, PSBS Biak mengoleksi 13 kemenangan, sembilan hasil imbang, dan menelan 12 kekalahan. Pencapaian tersebut bukanlah hasil yang buruk bagi tim yang berstatus promosi dan baru saja merasakan kerasnya persaingan kasta tertinggi.
PSBS tidak bisa dianggap remeh para pesaingnya sejak awal musim ini. Pada awalnya, tim ini diarsiteki Emral Abus, namun kemudian naik menjadi Direktur Teknik membuat posisinya digantikan Marcos Guillermo Samso pada Februari 2025.
Beberapa hasil memuaskan diraih PSBS dengan mengalahkan tim mapan seperti Persija Jakarta, Bali United, Dewa United, hingga Borneo FC.
Dalam skuadnya, ada sederet pemain dengan segudang pengalaman mulai dari Fabiano Beltrame, Marckho Merauje, Todd Ferre, sampai striker seniornya Alberto Goncalves.
PSBS juga punya daftar pemain asingnya yang menjadi andalan seperti Julian Velazquez, Jonata Machado, Takuya Matsunaga, Abel Arganaraz, Alexsandro, dan Ariel Nahuelpan.
Susul Jejak Prestasi Persipura

PSBS Biak ternyata memiliki misi khusus di kasta teratas sepak bola Indonesia. Dalam podcast Bicara Bola by Akmal, asisten pelatih PSBS, Erol Iba, mengutarakan misi-misi mulia tim berjuluk Badai Pasifik tersebut.
"PSBS kan tim baru di Liga 1. Jika di Jakarta, tidak boleh ada tim lain selain Persija, di Jayapura pun juga cuma boleh Persipura (Jayapura), tapi sebagai tim baru tentu kami punya keinginan paling tidak bisa mengejar apa yang pernah Persipura lakukan di Liga 1," ujar Erol Iba.
Pernyataannya itu bukan diartikan Persipura sebagai pesaing PSBS. Namun, dirinya berharap agar Persipura bisa segera kembali ke Liga 1 dan bersama-sama dengan PSBS mengharumkan nama Papua.
"Saya pribadi justru senang kalau Persipura, saudara lama kita, naik ke Liga 1. Artinya, akan ada banyak peluang bagi pemain-pemain Papua untuk bisa masuk bergabung ke kedua tim."
"PSBS dan Persipura itu satu matahari yang menyinari bumi Papua. Jika ada pemain yang belum pernah muncul di Liga 1, ada dua tim Papua kan bagus. Justru nantinya makin banyak pemain, makin bisa terlihat juga. PSBS akan selalu bergandengan tangan dengan Persipura, demi anak-anak Papua," lanjut pria berumur 45 tahun itu.
Memuaskan

PSBS dipastikan finis di papan tengah klasemen Liga 1 dan cukup jauh dari ancaman zona degradasi. Erol mengaku puas dengan pencapaian tersebut dan menegaskan tim Badai Pasifik telah tampil di atas ekspektasi.
Awalnya, mereka hanya mematok target lepas dari jerat degradasi, namun bisa tampil konsisten dan mewarnai persaingan di 10 besar.
"Sebagai tim promosi, target kami tidak muluk-muluk. Paling tidak, kami coba berikan suatu warna di kasta teratas dan bertahan di Liga 1. Menurut saya pribadi, PSBS musim ini sudah melebihi ekspektasi. Kita berada di 10 besar dan itu sudah luar biasa," ungkap mantan pemain Semen Padang dan Arema tersebut.
"Kami sudah mulai membuat target untuk musim depan. Manajemen pasti sudah mulai persiapan untuk musim depan. Tim ini semenjak main di Liga 2 sudah dijalankan secara profesional. Ketika awal dibentuk, kami langsung pasang target lolos ke Liga 1," tegasnya.
Target Musim Depan

PSBS siap berbenah untuk menghadapi persaingan di Liga 1 musim depan yang bakal lebih sengit. Tiga tim promosi, PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, dan Persijap Jepara bakal membuat peta persaingannya lebih ketat.
Erol pun berharap laju kencang PSBS tidak terhenti pada musim ini yang baru saja selesai. Ia berharap PSBS bisa tampil lebih baik lagi di Liga 1 2025/2026 dan jika memungkinkan finis di enam besar.
"Kalau musim ini kami di peringkat ke-8, musim depan kami incar peringkat ke-6. Itu juga bisa dibilang sebagai satu prestasi. Step by step karena untuk ke atas semuanya butuh proses. Yang penting, kita tetap eksis," jelas tuntas Erol Iba
Sumber: Bicara Bola by Akmal
{{ comment.content }}