Jakarta - Masih teringat benar kata-kata Patrick Kluivert ketika baru diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia, bahwa ia akan memberikan kesempatan kepada pemain-pemain di kompetisi BRI Liga 1 masuk ke dalam timnya jika memang tampil baik di level klub.
Setidaknya kini ada 11 dari total 32 pemain yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia jelang laga kontra China dan Jepang, merupakan pemain yang berkompetisi di BRI Liga 1.
Sebut saja nama Rizky Ridho, Yance dan Yakob Sayuri, Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, bahkan Steafano Lilipaly yang lama tidak mendapatkan panggilan dari Tim Garuda. Nama-nama itu memang menjadi andalan di klub masing-masing.
Namun, jika bicara pemain diaspora, Patrick Kluivert memanggil semua pemain yang selama ini memperkuat Timnas Indonesia. Hanya pemain-pemain yang dalam kondisi sakit atau cedera yang sejak awal tidak dipanggil.
Menariknya, beberapa pemain diaspora yang dalam kondisi fit tetapi sebenarnya tidak mendapatkan banyak menit bermain di klub, juga tetap mendapatkan panggilan.
Bisa dikatakan bahwa dengan level berlatih di klub luar negeri, terutama Eropa, para pemain ini tetap bisa berada di kondisi terbaiknya ketika mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia. Siapa saja mereka?
Kenapa dua pemain penting Timnas Indonesia, Sandy Walsh dan Elkan Baggott, tidak dipanggil dalam laga internasional terbaru? Pelatih kepala Timnas, Patrick Kluivert, akhirnya buka suara!
Nathan Tjoe A-On
Pemain kelahiran Rotterdam, Belanda, ini bermain bersama klub divisi Championship Inggris, Swansea City, pada musim 2024/2025.
Namun, pemain yang sebelumnya membela Heerenveen itu sulit bersaing untuk mendapatkan tempat. Tercatat Nathan hanya mendapatkan 127 menit bertanding dalam tiga pertandingan di semua kompetisi yang diikuti oleh Swansea.
Dari tiga pertandingan itu, Nathan mendapatkan kepercayaan bermain sebagai starter di dua pertandingan Carabao Cup, tapi ditarik keluar di babak kedua.
Sementara di Championship, ia sempat sekali bermain hanya dua menit ketika Swansea City menang 3-0 atas Preston North End.
Marselino Ferdinan
Dua pertandingan dalam satu musim. Bahkan kalau bicara menit bermain, tidak sampai genap satu babak dalam pertandingan sepak bola. Itulah yang dialami Marselino Ferdinan di Oxford pada musim ini.
Penampilan pertama Marselino Ferdinan bersama tim utama Oxford United terjadi di Piala FA pada Januari 2025. Ia masuk sebagai pemain pengganti pada akhir pertandingan ketika Oxford kalah 1-3 dari Exeter City.
Kemudian penampilan keduanya terjadi di divisi Championship pada awal Mei 2025. Lagi-lagi Marselino bermain sebagai pemain pengganti selama 13 menit ketika Oxford United bermain imbang 3-3 melawan Swansea City, klub yang dibela Nathan Tjoe A-On.
Bahkan jika dibandingkan sesama pemain Timnas Indonesia yang ada di Oxford United, Ole Romeny, menit bermain Marselino jauh tertinggal. Ole dipercaya bermain dalam 14 pertandingan dengan total 591 menit bermain dan mencetak satu gol.
Rafael Struick
Jika dibandingkan dengan dua pemain yang main di Eropa tadi, pencapaian Rafael Struick lumayan lebih baik. Kesulitan untuk bersaing mendaatkan tempat di ADO Den Haag membuat Rafael pun memutuskan untuk terbang ke Australia dan bergabung bersama Brisbane Roar.
Bersama klub Liga Australia itu, Rafael Struick mendapatkan 10 kali tampil, dengan dua di antaranya menjadi starter. Namun, jumlah menit bermainnya pun tergolong sedikit, 240 menit total, atau 24 menit per pertandingan.
Kendati demikian, Rafael Struick juga sudah mencetak gol untuk Brisbane Roar, sebuah langkah yang membuat dirinya bisa semakin percaya diri bersama klub Australa itu dan juga memperkuat Timnas Indonesia.
{{ comment.content }}