Posisi saat ini: Rumah Pesan

Demi Kekeluargaan dan Karier, Barito Putera Ikhlas Melepas Pemain Idola: Siapa Saja yang Pernah Dapat Kebaikan Hati Itu?

2025-05-30 13:30:01
12
Barito Putera dalam pertandingan di BRI Liga 1 2024/2025. (Dok. Liga Indonesia Baru)

Jakarta - Barito Putera terkenal sangat kental dengan rasa kekeluargaan. Demi masa depan pemain, manajemen rela melepas sang idola. Meski tenaganya masih dibutuhkan klub. Siapa saja pernah dapat kebaikan hati itu?

Sejak didirikan HB pada 21 April 1988, sang pendiri almarhum HA Sulaiman selalu mengutamakan kekeluargaan di atas segalanya. Bahkan profesionalisme pun berada di urutan belakangan. Warisan kebaikan ini terus dipegang dan dijunjung tinggi keturunan Abah Leman, panggilan karib HA Sulaiman HB. Termasuk dilakukan oleh Hasnuryadi HAS Sulaiman yang dapat tugas dari keluarga sebagai CEO Barito Putera.

Barito Putera juga sangat menghargai loyalitas dan prestasi individu pemain. Nama beberapa legenda klub, seperti Frans Sinatra Huwae, Isnan Ali, Sofyan Morhan, dan Yunan Helmy masih terlibat di dalam tim. Di BRI Liga 1 2024/205, sebagai apresiasi, manajemen pun telah memperpanjang kontrak asisten pelatih Fransisco Torres, Lucas Morelatto, dan Rizki Pora hingga tahun 207. Begitu pula pemain potensial Bagus Kahfi dan Iqbal Gwijangge.

Tapi takdir berkata lain. Laskar Antasari terpaksa harus terdegradasi dari kasta tertinggi kompetisi Indonesia bersama PSIS dan PSS. Lalu, bagaimana masa depan dan kelanjutan kontrak baru para penggawa itu? Hasnuryadi Sulaiman kepada Bola.com menyatakan akan melakukan pembicaraan ulang dengan elemen tim tersebut. Namun, sang bos memberi kebebasan kepada mereka untuk menentukan masa depan kariernya. Apakah tetap bertahan dan melanjutkan kesepakatan tersebut atau memilih pindah ke klub lain.

Hasnuryadi Sulaiman paham betul bila tiap pemain punya hasrat tampil di Liga 1. Demi kekeluargaan dan menghormati masa depan pemain itu pula, Barito Putera beberapa kali dengan ikhlas melepas pemain idolanya ke klub lainnya. Berikut catatan Bola.com konsistensi sikap Barito Putera yang pernah dirasakan pemain pujaan klub dan para suporter.

 


1. Djibril Coulibaly

Pemain asing Persija Jakarta, Djibril Coulibaly, berlatih jelang laga TSC 2016 melawan Persela Lamongan di Lapangan Villa 2000, Tanggerang Selatan, Banten, Selasa (13/9/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pada November 2012, striker asal Mali ini menandatangani kontrak dengan Barito Putera. Pada musim perdananya, Djibril Coulibaly langsung mendominasi Liga Indonesia dengan kemampuan mencetak golnya yang luar biasa dan menjadi pencetak gol terbanyak sebanyak 21 butir. Musim berikutnya, November 2013, dia menandatangani kontrak dengan Persib dan jadi bagian tim saat meraih gelar juara ISL 2014.

Proses kepindahan Djibril Coulibaly memunculkan polemik. Pasalnya pihak Barito Putera masih membutuhkan jasanya dan mengaku telah melakukan kesepakatan perpanjangan kontrak dengan sang pemain. Namun Djibril Coulibaly merasa lebih sreg bermain di Bandung, karena target jadi juara musim 2014. Sehingga kubu Persib ngotot merekrut pemain dengan tinggi 175 cm.

Demi menjaga hubungan baik sesama klub dan masa depan pemain, Barito Putera pun melepas Djibril Coulibaly. Di skuat Maung Bandung, produktivitas Djibril menurun drastis. Dia hanya mampu mencatat delapan gol dari 21 penampilannya. Musim berikutnya kontrak Djibril tak diperpanjang lagi. Pada musim 2016, Djibril sempat singgah di Persija. Namun dia hanya sempat main sekali tanpa mencetak gol.

 


2. Hansamu Yama Pranata ke Persebaya

Hansamu Yama saat Persija Jakarta bertanding melawan Semen Padang pada pekan ke-30 Liga 1 2024/2025 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Minggu (27/4/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Pemain berikutnya yang mendapat privilege adalah Hansamu Yama Pranata. Setelah empat musim bermain dengan klub asal Banjarmasin itu, Hansamu yang saat itu masih berusia 23 tahun menyatakan niat pindah dari Barito Putera ke Persebaya. Proses hijrah juga sempat terjadi tarik ulur cukup ulet. Tujuan bek muda itu karena dia ingin dekat dengan keluarganya di Mojokerto dan berencana segera menikah.

Pada musim 2018 saat ditangani Jacksen F. Tiago, Barito Putera berada di papan atas, namun gagal jadi kampiun. Keinginan Hansamu bergabung ke Persebaya agak sulit terwujud, karena Barito Putera masih berambisi juara musim 2019. Akhirnya kubu Laskar Antasari mengalah. Bahkan CEO Hasnuryadi Sulaiman secara pribadi mengunjungi keluarga Hansamu di Mojokerto dan melepasnya dengan rasa kekeluargaan tinggi.

“Empat musim yang luar biasa bagi saya bisa menjadi bagian dari keluarga besar Barito Putera. Mohon maaf jika belum bisa memberikan yang terbaik buat klub. Terima kasih pak Hasnuryadi Sulaiman dan coach Jacksen F Tiago, serta semua pemain Barito Putera. Sampai jumpa lagi, dan sukses selalu untuk kita semua,” tulis Hansamu di akun Instagram pribadinya kala itu.

Pemain berpostur 1,81 meter ini hanya bertahan 1,5 musim di skuat Bajul Ijo. Pada paruh kedua musim 2021, Hansamu pun merapat ke Bhayangkara FC. Setelah itu, sejak musim 2022 hingga BRI Liga 1 2024/2025 dia betah berbaju Persija.

 


3. Saga Bagus Kahfi ke Eropa

Penyerang Barito Putera, Bagus Kahfi. (Bola.com/Dok.Instagram Bagus Kahfi).

Kisah perpisahan Bagus Kahfi dengan Barito Putera jadi saga yang menguras energi. Pada akhir tahun 2020, Bagus Kahfi yang saat itu dianggap sebagai penyerang muda terbaik Indonesia diminati FC Utrecht (Belanda). Namun, Bagus terhalang kontrak jangka panjang dengan Barito Putera hingga 2026.

Polemik pun terjadi. Karena tak kunjung terjadi kata sepakat, langkah yang diambil Bagus adalah dengan mencuit di medsos untuk mengungkapkan kegundahannya yang ingin hengkang. Yang menari, publik malah bersimpati kepada sang wonderkid dan menyerang Barito Putera yang menolak melepas topskorer Piala AFF U-16 2018 ini. Setelah saga transfer berlangsung berbulan-bulan, Barito Putera akhirnya mengikhlaskan Bagus pergi ke FC Utrecht pada Januari 2021.

Namun petualangan saudara kembar Bagas Kahfi ini di Eropa tak berjalan mulus. Setelah berkarier 2,5 tahun di Belanda dan Yunani tanpa membuahkan hasil, Bagus akhirnya kembali ke pangkuan Barito Putera. Meski pernah disakiti, kubu Barito Putera dengan berbesar hati menerima Bagus Kahfi. Entah karena berhutang budi dan ingin menebus kebaikan Hasnuryadi Sulaiman, sang pemain pun telah memperpanjang kontrak ketika BRI Liga 1 2024/2025 berakhir.

Barito Putera dipastikan terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Kesetiaan Bagus Kahfi pun akan diuji. Apakah dia menghormati kesepakatan kontrak baru atau memilih kembali meninggalkan klub tersebut untuk tetap beredar di Liga 1.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini