
Solo - Pelatih anyar Persis Solo, Peter de Roo, mengungkapkan filosofi bermain yang ingin dia terapkan saat menukangi Laskar Sambernyawa di Liga 1 2025/2026. Dia siap menyajikan gaya bermain yang atraktif untuk bisa menang.
Setelah resmi menukangi Persis Solo ketika diumumkan pada Jumat (27/6/2025), Peter de Roo menginginkan tim yang haus kemenangan. Laskar Sambernyawa bakal memainkan sepak bola yang atraktif dan menguasai pertandingan.
“Seperti pelatih lainnya, saya ingin menang. Namun, saya sangat yakin bahwa kami juga bermain untuk menghibur para pendukung. Saya percaya bahwa untuk menang, Anda harus mencetak gol,” kata Peter.
“Untuk bisa mencetak gol, Anda harus menguasai bola. Jadi, saya percaya pada sepak bola yang berbasis pada ball possesion. Tetapi, tentu saja menguasai bola bukanlah tujuannya,” lanjut eks Direktur Teknik FAM itu.
Bermain Proaktif

Menurut pelatih asal Belanda itu, Persis Solo bakal bermain dengan pendekatan proaktif. Prinsip dari pendekatan ini ialah memainkan sepak bola dengan menjadikan penguasaan bola sebagai titik awal.
“Yang penting adalah penguasaan bola dan bisa menciptakan peluang untuk mencetak gol. Sementara itu, ketika kami tidak menguasai bola, kami menginginkannya kembali,” ujar Peter de Roo.
“Oleh sebab itu, saya tidak percaya dengan gaya menunggu lawan kehilangan bola. Begitu juga ketika kami bertahan, kami akan bersikap proaktif daripada reaktif,” lanjut mantan pelatih Balestier Khalsa tersebut.
Harus Berani

Aspek lainnya yang disinggung oleh Peter ialah sejumlah potensi yang dimiliki Laskar Sambernyawa. Dia siap membangun skuad yang bermain berani, tak peduli siapa pun lawan yang nantinya dihadapi.
“Saya ingin membangun tim yang akan membuat para pendukung kami bangga menjadi bagian di dalamnya. Bermain sepak bola yang menarik dan bermain tanpa rasa takut, terlepas dari siapa pun lawan kami,” kata dia.
Menurut rencana, Peter akan datang bersama sejumlah staf yang nanti membantunya. Selain asisten pelatih, pelatih asal Belanda itu juga akan membawa pelatih fisik untuk meningkatkan kebugaran pemain.
Rekam Jejak Peter
Peter de Roo memang telah memiliki sederet pekerjaan yang cukup mentereng di dunia sepak bola. Setelah gantung sepatu dari klub terakhirnya, SC Cambuur, dia memulai tugasnya sebagai Direktur Teknik pada 2003 hingga 2008.
Setelah itu, perjalanan karier membawanya ke Australia ketika ditunjuk menjadi Direktur Teknik untuk Badan Sepak Bola Football Queensland) pada 2009 hingga 2011. Dia melanjutkan tugas serupa di FFA Center of Excellence.
Ini merupakan sebuah program identifikasi bakat sepak bola dan pengembangan pemain yang dijalankan oleh Federasi Sepak Bola Australia (FAA). Tugas itu berlangsung dari 2012 hingga 2017.
Dia akhirnya bergeser ke Malaysia untuk menjadi Direktur Teknik selama 2017-2020. Setelah itu, Peter memutuskan untuk menerima tawaran klub asal Singapura, Balestier Khalsa mulai periode 2022 hingga mengundurkan diri pada Juni 2025.
Prestasinya pada musim terakhir ialah membawa Balestier Khalsa menempati peringkat keempat Liga Primer Singapura 2024/2025.