Posisi saat ini: Rumah Pesan

Introspeksi Diri, Manajer PSS Sleman Sebut Hal Penting Ini Tidak Boleh Dilakukan Tim saat Berlaga di Liga 2

2025-06-02 18:30:03
16
Liga 1 - Ilustrasi Logo PSS Sleman BRI Liga 1

Sleman - PSS Sleman hancur lebur di BRI Liga 1 2024/2025. Tim yang dijuluki Super Elang Jawa itu gagal bersaing dan harus menerima kenyataan pahit terdegradasi ke Liga 2 musim depan.

Finis di posisi 16 klasemen akhir, PSS turun kasta bareng Barito Putera dan PSIS Semarang. Tim besutan Pieter Huistra itu cuma mampu memetik 11 menang, empat imbang, dan 19 kalah dari 34 pertandingan.

Kegagalan PSS bertahan di kasta teratas sepak bola Indonesia sebetulnya tidak mengherankan. Mereka memang memulai start buruk dengan tiga kekalahan beruntun pada awal musim.

Manajer PSS, Leonard Tupamahu, menyebut ada beberapa hal yang menjadi introspeksi bagi PSS di masa depan. Salah satu yang menjadi catatan manajemen ialah banyaknya pergantian pelatih.

Tercatat PSS menggunakan tiga pelatih dalam semusim kemarin. Mulai dari Wagner Lopes, Mazola Junior hingga Pieter Huistra.

"Iya memang itu juga yang jadi catatan buat saya, beberapa hal jadi evaluasi kami, salah satunya karena kita ganti pelatih terlalu banyak," ujar Leonard Tupamahu kepada Senin (2/6/2025).

"Kedua juga kami kehilangan beberapa pemain yang menurut saya pemain-pemain kunci kita cedera lumayan panjang," sambung pria berusia 41 tahun tersebut.

 


Butuh Adaptasi

Pergantian pelatih dianggap sebagai solusi instan untuk bisa membangkitkan performa tim. Namun, nyatanya tidak semua klub sukses setelah mengganti sang juru taktik. PSS menjadi contohnya.

"Catatan saya memang ada beberapa, salah satunya tiga kali ganti pelatih karena kan ganti pelatih ini pastinya berbicara juga tentang adaptasi si pemain dengan taktik pelatih. Jadi enggak gampang," kata Leonard Tupamahu.

"Kayak coach Pieter waktu dia masuk walaupun dia pelatih bagus, kita tahu semua pelatih yang datang bagus juga, bukannya enggak bagus, termasuk juga coach Pieter datang juga enggak langsung tim menang terus."

"Buktinya coach Pieter kalah juga kan, baru di akhir musim dia bisa mulai menemukan performanya dengan tim. Kita bisa menang terus, chemistry-nya mulai dapat, apa yang dia mau anak-anak bisa terapkan dengan baik," lanjutnya.

 


Tak Langsung Nyetel

Leonard Tupamahu. (Bola.com/Dok. PSS Sleman)

Selain itu, Leonard Tupamahu mengatakan, pemain asing debutan di Liga Indonesia juga tidak langsung nyetel. Mereka butuh waktu cukup lama untuk beradaptasi dengan tim.

"Terus juga ada beberapa catatan saya juga tentang pemain asing yang baru datang di Indonesia, dia agak sedikit lama beradaptasi," sebutnya.

"Kalau kayak Cleberson yang sudah lama di sini, terus Gustavo Tocantins kita bisa lihat sendiri tahun kemarin mereka main bagus. Maksudnya Tocantins juga buat gol, tahun kemarin kalau enggak salah buat 15 dan tahun ini 16 gol."

"Cleberson juga enggak pernah absen waktu di Madura, musim ini minim sekali absen, 32 laga dia mainkan. Untuk yang lain, mereka naik turun performanya dan adaptasinya lumayan lama dengan sepak bola kita," imbuh Leo.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini