Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-17 memang terhenti di babak perempat final Piala Asia U-17 2025. Garuda Muda tak bisa melanjutkan sensasinya usai ditekuk Timnas Korea Utara U-17 dengan setengah lusin gol tanpa balas.
Sebuah antiklimaks, karena dalam tiga di fase Grup C pasukan Nova Arianto sukses menyapu bersih dengan mengalahkan Timnas Korea Selatan U-17, Timnas Yaman U-17, dan Timnas Afghanistan U-17.
Meski tersingkir, tapi Garuda Muda berhasil mengamankan satu tempat di Piala Dunia U-17 2025 yang akan berlangsung di Qatar November mendatang.
Selain itu, kebangaan lainnya yang patut diapresiasi tinggi adalah masuknya dua gol pemain Timnas Indonesia U-17 ke dalam daftar 11 gol nominasi terbaik versi AFC.
Sepanjang turnamen yang berlangsung dari 3 hingga 20 April, 101 gol tercipta dalam 31 laga. Timnas Uzbekistan U-17 tampil sebagai juara, mengalahkan Arab Saudi dua gol tanpa balas di partai puncak.
Lantas, siapa dua pemain Garuda Muda yang golnya masuk nominasi? Keduanya adalah Zahaby Gholy dan Fadly Alberto.
Ini jelas kabar menggembirakan sekaligus sebagai ajang pembuktian kalau Indoenesia tak pernah sepi dari telenta-talenta muda nan mumpuni.
Di tengah gempuran pemain-pemain naturalisasi dalam tiga tahun terakhir, kemunculan Zahaby Gholy dan Fadly Alberto serta wonderkid lainnya tentunya sangat menggembirakan.
Rakyat Indonesia, terlebih fans setia timnas berharap baik Zahaby Gholy maupun Fadly Alberto bisa meneruskan estafet pendahulunya yang juga pernah menyandang status pemain muda berbakat.
Melirik ke belakang, berikut 10 pesepakbola muda yang pernah moncer di masanya, dari 2015 hingga 2025:
Evan Dimas

Setelah era Firman Utina dan Ponaryo Astaman berlalu, rakyat Indonesia butuh waktu cukup lama menanti kedatangan sosok gelandang yang sekaligus jenderal lapangan tengah.
Sampai kemudian muncullah Evan Dimas. Bakatnya yang sensasional sudah terlihat saat masih memperkuat Timnas Indonesia U-16 dan Timnas Indonesia U-19. Puncaknya ketika ia ikut membawa Timnas Indonesia U-19 menggondol trofi Piala AFF U-19 2013.
Naik ke Timnas Indonesia U-23, playmaker yang kini berusia 30 kembali menorehkan pencapaian gemilang dengan membawa Garuda Muda ke final sepak bola SEA Games 2017 dan 2019.
Di level klub, Evan Dimas bagian dari skuad Bhayangkara FC kala menjadi yang terbaik di Liga 1 2017. Beberapa tahun berselang ia bersama Arema FC meraih titel jawara Piala Presiden 2022.
Hansamu Yama

Ia kolega seangkatan Evan Dimas di kala mengangkat trofi trofi Piala AFF U-19 2013. Serupa Evan Dimas, Hansamu Yama juga wonderkid top di masanya.
Terbukti, sepanjang kariernya ia selalu bermain bersama tim-tim beken macam Barito Putera, Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC, dan sejak 2022 jebolan Deportivo Indonesia berkostum Persija Jakarta.
Bek tengah ini juga sempat promosi ke timnas senior dari 2016 sampai 2022 sampai akhirnya namanya mulai tenggelam seiring dengan kedatangan pemain-pemain naturalisasi.
Bagus Kahfi

Ia sempat digadang-gadang sebagai striker masa depan Timnas Indonesia menggantikan Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas.
Di level usia dini, Bagus Kahfi tak ubahnya permata. Tatkala Timnas Indonesia U-16 memenangkan Piala AFF U-16 2018, Bagus Kahfi termasuk salah satu pemain yang banjir pujian.
Ia bahkan sempat terbang ke Inggris dan Italia guna menimba ilmu sepak bola modern bersama tim Garuda Select besutan Dennis Wise.
Pemilik nama lengkap Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri sempat mencoba peruntungan dengan cara bergabung ke Jong Utrecht, Belanda. Sayang, nasib Bagus tak sebagus yang ia harapkan.
Ia memutuskan mudik dan saat ini masih tercatat sebagai pemain Baroti Putera. Namanya, pelan namun pasti, mulai dilupakan.
Egy Maulana Vikri

Dijuluki Lionel Messi dari Indonesia, Egy Maulana Vikri punya karier mengilap di usia muda. Di ajang SEA Games misalnya, anak Medan jebolan PPOP Ragunan Jakarta dua kali meraih medali yakni di edisi 2019 dan 2021.
Ia juga salah satu pemain belia yang berhasil menembus timnas senior dan menjadi andalan sekaligus tumpuan saat Skuad Garuda masih dipegang Shin Tae-yong.
Sukses Indonesia melaju hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tak lepas dari kontribusi pemain kepunyaan Dewa Unted, meski belakangan namanya tak ada di dalam daftar pelatih Patrick Kluivert.
Witan Sulaeman

Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Witan Sulaeman bikin iri banyak pemain. Bagaimana tidak, walau minim pengalaman serta tam ternah di level senior tak membuat Witan Sulaeman kikuk kala pertama kali dipanggil ke timnas.
Di bawah arahan Shin Tae-yong, pilar Persija Jakarta kelahiran Palu, Sulawesi Barat, kian moncer. Visi bermainnya membuat Witan jadi langganan timnas, baik U-23 dan tentu saja timnas senior.
Ernando Ari

Sebelum kedatangan Maarten Paes, Ernando Ari merupakan jawaban utama di bawah mistar Timnas Indonesia. Aksinya yang keren dan paten membuat perjuangan Skuad Garuda di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin mudah.
Awalnya, tak sedikit yang skeptis terkait keputusan Shin Tae-yong yang memanggil sederet pemain muda, termasuk Ernando Ari, ke timnas. Akan tetapi, kiper milik Persebaya itu mampu menepis keraguan banyak pihak lewat penampilannya yang luar biasa.
Rizky Ridho

Bisa dibilang, di era Shin Tae-yonglah banyak muncul pemain-pemain muda berbakat. Revolusi 'potong satu generasi' yang dilakukan STY membawa dampak signifikan bagi banyak talenta berpotensi besar, termasuk Rizky Ridho.
Di usianya yang kini masih 23 tahun, Arek Suroboyo kepunyaan Persija Jakarta ini masih eksis di timnas senior dan peran krusialnya tak terbantahkan.
Perpidahan tampuk kekuasaan dari STY ke Patrick Kluivert tak membuat Rizky Ridho kehilangan tempat di lingkaran utama Skuad Garuda.
Matthew Baker

Sukses Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025 tak lepas dari permainan cantik Matthew Baker. Jagoan muda berdarah campuran Australia - Indonesia ini merupakan protagonis di balik kedigdayaan Garuda Muda di sepanjang fase grup yang tak terkalahkan.
Nova Arianto tahu betul, bek berhati baja yang bermain untuk Melbourne City U-18 bisa diandalkan dan sang pelatih tak salah dengan nalurinya.
Evandra Florasta

Beruntunglah Indonesia punya bocah ajaib seperti Evandra Florasta. Pemain muda Bhayangkara Presisi Indonesia F.C ini mematri namanya di pentas Piala Asia U-17 2025 dengan harum.
Ia bahkan mendapat sanjungan dari FIFA, terkait selama aksinya di Arab Saudi yang berhasil mencuri perhatian banyak pihak. Bayangkan, saking kagumnya, FIFA sampai memasukkan nama Evandra Florasta ke dalam daftar enam pemain muda yang tampil moncer selama Piala Asia U-17 kemarin. Keren!
Zahaby Gholy

Nama terakhir yang layak disebut, siapa lagi kalau bukan Zahaby Gholy. Kelahiran Jakarta, 5 Desember 2008 menorehkan pencapaian spektakuler dengan melambungkan Timnas Indonesia U-17 ke pentas tertinggi, yakni Piala Dunia U-17 2025.
Fans berharap, sensasi dan prestasi Gholy terus tersaji di pentas terakbar yang rencananya akan berlangsung di Qatar pada November mendatang.
Asa dan doa terbaik bagi Zahaby Gholy, kiranya kariernya terus meroket awet alias tak layu sebelum berkembang.
{{ comment.content }}