Bola.com, Jakarta Selama tiga musim terakhir, Barito Putera identik dengan tim sarat rasa waswas. Setelah dua kali diselamatkan Rahmad Darmawan dari jurang degradasi, musim ini Laskar Antasari kembali berdiri di tubir neraka untuk turun kasta ke Liga 2.
Kehadiran arsitek baru rasa lama asal Brasil, Vitor Tinoco, menggantikan Rahmad Darmawan sempat menumbuhkan asa tinggi dalam diri Rizki Pora dkk. Namun sayang pelan-pelan harapan itu mulai pupus di pengujung musim.
Bahkan, kini klub berjulukan Laskar Antasari itu mulai terseret arus kuat untuk jatuh ke jurang degradasi. Dari 13 pertandingan di putaran kedua, Barito Putera meraih lima kemenangan, dua imbang, dan enam kali tumbang.
Ketika Semen Padang, Madura United, dan Persis berkejaran meraih poin, klub asal Banjarmasin, Kalsel ini, tertahan di peringkat ke-15 dengan 29 poin.
Waspada
Tampaknya Barito Putera harus lebih kuat lagi meluapkan spirit Wasaka kepanjangan dari Waja Sampai Kaputing yang berarti berjuang hingga tetes darah terakhir.
Apalagi Barito Putera menyisakan empat pertandingan yang tak mudah. Mereka harus menghadapi dua tim papan atas, Dewa United di kandang, 2 Mei dan menantang calon kuat juara musim ini, Persib di Bandung, 9 Mei.
Nasib Barito Putera memang ironis. Matchday ke-31 nanti, mereka bisa jadi Dewa Penolong bagi Persib back to back juara jika mengalahkan Dewa United. Namun klub warisan almarhum HA Sulaiman HB ini dalam status SOS: live or die alias hidup atau mati.
Kuncinya empat pertandingan pamungkas harus disapu bersih. Termasuk saat menjamu PSM, 17 Mei dan tandang ke Semarang melawan PSIS, 24 Mei.
{{ comment.content }}