Posisi saat ini: Rumah Pesan

PSS Sleman Hadapi Laga Hidup Mati di Markas PSIS, Ansyari Lubis: Kalau Kalah, Selesai

2025-05-09 07:30:02
1
Pemain asing PSIS Semarang, Paulo Gali Freitas, mencoba melewati adangan para pemain PSS Sleman saat berjumpa pada pertandingan pekan ke-15 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (17/12/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

Jakarta PSS Sleman melakoni laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 dengan tandang ke markas PSIS Semarang. Duel kedua tim digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (9/5/2025) sore WIB.

Tim berjulukan Super Elang Jawa itu membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos dari degradasi. PSS kini menempati peringkat ke-17 klasemen sementara dengan torehan 25 angka.

Apabila kalah, siap-siap saja menjadi tim pertama yang degradasi. Sebab, angka maksimal yang bisa dikumpulkan PSS hingga akhir musim adalah 31. Mereka sulit mengejar perolehan poin Semen Padang di batas aman saat ini.

Di sisi lain, situasi serupa dihadapi tuan rumah. Dengan perolehan poin sama, PSIS saat ini juga menjadi tim pesakitan karena terkapar di dasar klasemen. Namun, PSS unggul head to head dari Laskar Mahesa Jenar.


Berjuang Maksimal

PSS Sleman berhasil meraih kemenangan 3-1 atas PSM Makassar pada laga pekan ke-31 BRI Liga 1 musim ini di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (3/5/2025) malam WIB. (dok. PSS Sleman)

Asisten pelatih PSS, Ansyari Lubis, memberikan komentar menjelang duel kontra PSIS. Menurutnya, tidak ada cara lagi selain menang atas Laskar Mahesa Jenar dan membuka asa stay di kasta tertinggi Liga Indonesia.

"Sementara kami juga harus berpikir dan berjuang, karena harapan kami sama dengan PSIS untuk pertandingan besok. Kalau kita kalah, selesai," ujar Ansyari saat jumpa pers jelang laga, Kamis (8/5/2025).

"Yang pasti persiapan kami untuk menghadapi PSIS cukup baik. Pelatih kepala (Pieter Huistra) menekankan kepada kami, ini pertandingan final."

"Artinya kita harus berjuang apapun ceritanya semua pemain harus mengeluarkan segala kemampuannya. Yang paling pasti harus fokus dalam pertandingan besok hari," sambungnya.


Fokus pada Tim Sendiri

Tuan rumah dalam keadaan compang-camping jelang laga ini. Selain melewati 11 laga tanpa menang, PSIS juga sedang menghadapi masalah finansial yang berimbas tunggakan gaji pemain.

Soal kondisi sang calon lawan, Ansyari Lubis menganggap hal itu bukan sebuah keuntungan. Pelatih berusia 54 tahun tersebut menegaskan, timnya tidak akan terpengaruh dan memilih tetap fokus.

"Kalau soal keuntungan dari situasi PSIS saya kira tidak ada sama sekali itu, karena ketika pemain hadir di lapangan, bertanding pasti mereka punya motivasi yang sama. Jadi saya kira kita tidak mengambil keuntungan dari kondisi PSIS," katanya.

"Makanya harapan sekecil apapun kita perjuangkan besok. Kalau kita mau menang, ya semua pemain harus berjuang," lanjut Ansyari Lubis.

 


Motivasi Berlipat

Sementara itu, winger PSS, Riko Simanjuntak, menyebut pemain dalam motivasi tinggi jelang laga krusial besok. Pemain berusia 33 tahun itu berujar, tidak ada pilihan lain selain menang.

"Saya rasa teman-teman juga setuju ini bukan hanya tentang menyelamatkan PSS Sleman tapi ini juga tentang menyelamatkan karier kita juga," ucap Riko Simanjuntak.

"Jadi saya rasa bukan cuma pertandingan besok, tapi yang terdekat besok. Pasti bukan hanya memberikan kemampuannya, tapi juga hidupnya karena main bola itu hidupnya ada di sepak bola," tegasnya.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini