Posisi saat ini: Rumah Pesan

Terima Sanksi Komdis, Panpel Arema FC Ingin Kepolisian Ungkap Pelaku Pelemparan Bus Persik

2025-05-17 16:30:03
2
Arema FC - Ilustrasi logo Arema FC.

Malang - Arema FC dijatuhi dua sanksi dari Komdis PSSI akibat pelemparan bus Persik Kediri usai petandingan di pekan ke-32 BRI Liga 1, Minggu (11-5-2025). Sanksi pertama berupa denda Rp20 juta. Yang kedua, harus menggelar pertandingan tanpa penonton sebanyak satu kali.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Erwin Hardiyono, menyampaikan tanggapannya terkait sanksi yang tertuang dalam surat keputusan bernomor 179/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025.

Ia merasa insiden ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh pihak terkait. Termasuk panpel, klub, Aremania, dan pihak keamanan secara keseluruhan.

"Kami dari Panpel Arema FC menerima keputusan dari Komdis PSSI. Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua untuk melakukan introspeksi dan berbenah diri," ujar Erwin Hardiyono.

 


Yakin Kepolisian Bertindak Profesional

Divaldo Alves dan Persik resmi mengakhiri kerja sama dan tidak akan bersama lagi untuk Liga 1 musim depan. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Lebih lanjut, Erwin tidak hanya menyoroti internal klub dan suporter, tetapi juga menaruh harapan kepada pihak kepolisian. Arema FC memohon agar kepolisian melakukan evaluasi terhadap pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 atau di luar stadion.

Dia meyakini bahwa pihak kepolisian akan bertindak profesional dalam mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan tersebut.

"Kami juga memohon kepada pihak kepolisian untuk mengevaluasi pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 di luar stadion. Kami percaya pihak kepolisian akan segera mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan," tambahnya.

Erwin menyampaikan keyakinannya bahwa dengan bantuan Presidium Aremania Utas dan berbagai pihak lainnya, Aremania akan makin berbenah diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan berlangsung

Perlu diketahui, bus yang ditumpangi skuad Persik Kediri dilempari batu oleh sekelompok suporter ketika melintas di jalan raya depan area Stadion Kanjuruhan. Aksi itu membuat kaca samping bagian depan pecah.

Pelatih Persik, Divaldo Alves mengalami luka ringan akibat lemparan batu tersebut.

 


Tetap Main di Stadion Kanjuruhan

Wajah baru Stadion Kanjuruhan dengan kursi single seat. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Setelah kejadian pecahnya bus Persik, General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi, kecewa berat. Dia menyampaikan ada kemungkinan Arema tidak bermain di Stadion Kanjuruhan.

Padahal, Singo Edan baru pertama kembali bermain di stadion tersebut pasca renovasi yang memakan waktu hampir tiga tahun.

Namun, rencana pindah kandang lagi sepertinya tidak terjadi karena Arema akan tetap bermain di Stadion Kanjuruhan di Liga 1 musim ini.

Singo Edan hanya menyisakan satu laga kandang, yakni melawan Semen Padang, Sabtu (24-5-2025). Jika pindah kandang, Arema harus mengeluarkan biaya akomodasi untuk memindah perlengkapan panpel.

Dengan sanksi Komdis PSSI, pertandingan home terakhir melawan Semen Padang akan digelar tanpa penonton.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini