Posisi saat ini: Rumah Pesan

3 Alasan Hendro Siswanto Menerima Pinangan Persela yang Mentas di Liga 2 2025 / 2026

2025-05-27 12:30:02
16
Pemain Borneo FC, Hendro Siswanto (kiri) menguasai bola dibayangi dua pemain Persija Jakarta, Firza Andika dan Hansamu Yama pada laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/8/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Lamongan - Mantan pemain Borneo FC dan Arema FC Hendro Siswanto memutuskan untuk bermain di kasta kedua bersama Persela Lamangan pada Liga 2 2025/2026.

Ini jadi pengalaman pertama bagi gelandang 35 tahun tersebut. Persela memang bukan klub yang asing bagi Hendro. Musim 2010/2011, dia pernah membela Persela.

Kini, Persela mendatangkannya lagi untuk membantu merealisasikan target promosi ke kasta tertinggi. Karena sejak musim 2024/2025, Persela serius mendatangkan pemain dari Liga 1 demi target promosi. Namun, sampai saat ini mereka masih berjuang di Liga 2.

Lantas, apa yang membuat Hendro mau membela Persela? Karena jika melihat pengalamannya, sebenarnya dia masih bisa bermain di Liga 1.

Apalagi sebelumnya Hendro bermain untuk Borneo FC. Dia turun dalam 16 pertandingan. Hanya saja, dua bulan sebelum kompetisi rampung, dia resmi berpisah dengan Borneo FC.

Karena kontraknya sudah rampung. Berikut tiga alasan Hendro bermain di Liga 2 bersama Persela Lamongan.

 

 


Tak Bisa Tolak Permintaan Aji Santoso

Aji Santoso. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Hendro mengaku punya hutang budi dengan pelatih Aji Santoso. Karena pelatih asal Malang tersebut dianggap berjasa besar dalam karier Hendro.

“Sebenarnya ada beberapa klub Liga 1 dan 2 yang meminta saya untuk bergabung. Namun, Coach Aji minta saya bergabung ke Persela. Saya tidak punya daya kalau sama Coach Aji,” kata Hendro.

Seperti diketahui, Aji Santoso yang menyeleksi dan memasukkan nama Hendro di Timnas Indonesia U-17 beberapa tahun silam.

Selain itu, keduanya pernah bekerja sama di Arema FC tahun 2017. Sampai sampai sekarang, Hendro menaruh rasa hormat yang tinggi kepada sang pelatih.

Sehingga dia rela turun kasta untuk berjuang bersama mengangkat Persela ke Liga 1. Bukan hal yang mudah memang. Tapi, Hendro yakin itu bisa dilakukan dengan keseriusan manajemen dan kualtias sang pelatih.

 

 


Dekat dengan Keluarga

Bermain di Persela membuat Hendro dekat dengan tanah kelahirannya, yakni Tuban. Kurang lebih menempuh perjalanan darat satu setengah jam, sehingga Hendro bisa lebih sering menengok keluarganya di Tuban.

Sejak meninggalkan Persela musim 2011, Hendro merantau dan akhirnya berdomisili di Malang bersama anak dan istrinya. Jarak Lamongan dengan Malang juga tidak terlalu jauh. Sekitar tiga jam perjalanan darat.

Sebelumnya, Hendro bermain tiga musim untuk Borneo FC yang berhomebase di Samarinda, Kalimantan. Sehingga dia harus berpisah dengan anak dan istrinya di Malang.

“Anak saya sekolah di Malang. Jadi beberapa tahun terakhir tidak ikut ke Samarinda. Sekarang saya main di Persela, jadi tidak terlalu jauh. Dekat juga dengan rumah di Tuban,” katanya.

Baginya, keluarga sangat penting. Karena jadi tambahan semangat di lapangan. Selain itu, dia bisa lebih sering bertemu untuk refreshing dari rutinitas di sepak bola. Hal ini yang tidak didapatkannya semusim terakhir di Samarinda.

 

 


Banyaknya Kuota Pemain Asing di Liga 1

Pemain Borneo FC, Hendro Siswanto saat menghadapi Persija Jakarta pada laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/8/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Meski punya kesempatan bermain di Liga 1, Hendro merasa kesempatan bermainnya akan lebih sedikit. Karena rencana penambahan kuota pemain asing.

Musim 2024, ada 8 pemain asing yang bisa dikontrak klub Liga 1. itu membuat kesempatan bermainnya di Borneo menurun drastis.

Dari 16 kali kesempatan main, hanya dua kali dia jadi starter. “Regulasi pemain asing di Liga 1 rencananya bertambah,” jawabnya.

Bukannya enggan bersaing, namun klub akan lebih memprioritaskan untuk menurunkan pemain asing ketimbang lokal. Selain itu, Hendro saat ini tidak muda lagi. Dia memasuki usia 35 tahun. Tapi, dia masih ingin dapat kesempatan main lebih banyak.

Sepertinya, di Persela dia bisa mendapatkan kesempatan itu. Apalagi Hendro punya segudang pengalaman. Dia juga jadi contoh pemain muda dalam hal menjaga fisik. Di usia kepala 3, Hendro dikenal pemain yang punya fisik bagus.  

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini