Prihatin Soal Jorge Martin, Casey Stoner: Marc Marquez Harusnya Cari Motor Pabrikan di Tim Selain Ducati


MotoGP Legend, Casey Stoner, merasa Ducati memperlakukan Jorge Martin dengan tidak adil gara-gara mendepaknya dan lebih memilih Marc Marquez untuk diletakkan di tim pabrikan pada MotoGP 2025. Menurutnya, seharusnya Marquez bisa mencari motor pabrikan di tim lain.
Kursi kedua di Ducati Lenovo Team memang jadi barang panas musim ini. Ducati tadinya punya tiga pilihan, yakni mempertahankan Enea Bastianini atau memilih salah satu di antara Martin atau Marquez. Martin sempat diunggulkan, karena ia memimpin klasemen pembalap sejak awal musim.
Nyatanya, Ducati justru memilih Marquez, yang musim ini membela Gresini Racing. Akibat keputusan Ducati ini, Martin hengkang dan menerima tawaran Aprilia sebagai pengganti Aleix Espargaro pada 2025. Akibat keputusan ini pula, Ducati kehilangan Bastianini, Marco Bezzecchi, dan Prima Pramac Racing.
Pertanyakan Cara Kerja Ducati
'Bestia' hengkang dan memilih pindah ke Red Bull KTM Tech 3, dan 'Bez' mengikuti Martin ke Aprilia. Sementara itu, Pramac merasa sakit hati karena kerja keras mereka membimbing Martin disia-siakan oleh Ducati, sehingga memilih pindah ke Yamaha. Lewat La Gazzetta dello Sport, Stoner menyebut Ducati telah melakukan kesalahan.
"Saya tak yakin ini adil. Sayang, begitulah cara Ducati bekerja. Itu alasan mereka kehilangan banyak rider. Banyak yang bertanya-tanya mengapa para rider ini harus meninggalkan motor terbaik. Namun, Anda tak hanya balapan untuk uang, Anda juga balapan untuk renjana dan senang-senang," ujar Stoner seperti yang dikutip DAZN, Senin (11/11/2024).
Juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 ini mengaku memahami Ducati tergiur menggaet seorang delapan kali juara dunia seperti Marquez. Namun, fakta bahwa Martin tampil lebih tangguh selama dua musim terakhir tak seharusnya diabaikan. Stoner bahkan menyebut seharusnya Marquez lah yang mengalah kepada Martin.
Sebut Jorge Martin Paling Menonjol di Antara 22 Rider MotoGP
"Atas banyak alasan, saya bisa memahami keputusan itu. Namun, ini tak berarti adil. Ketika Anda punya rider yang mengerahkan segalanya dan mencolok di antara 22 pembalap tetapi kemudian seseorang datang untuk mengambil alih tempatnya, saya rasa itu tak adil. Marc bisa saja dapat motor pabrikan di tim lain," lanjut Stoner.
"Saya tak merasa adil harus memilih Marc ketimbang Martin atau Bastianini, terutama Jorge, yang telah menunjukkan kemampuannya dan selalu mengalami kemajuan. Dia layak jadi juara dunia," pungkas pembalap yang pensiun dini dalam usia 27 tahun pada akhir 2012 ini.
Akibat keputusan memilih Marquez ketimbang Martin, Ducati hanya akan menurunkan 3 tim dan 6 pembalap pada 2025. Ducati Lenovo Team akan digawangi Pecco Bagnaia dan Marquez, sementara Pertamina Enduro VR46 diisi Fabio di Giannantonio dan Franco Morbidelli. Gresini Racing bakal menaungi Alex Marquez dan Fermin Aldeguer.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, DAZN
Baca Juga:
- 5 Pembalap Tim Satelit yang Sukses Jadi Juara Dunia MotoGP, Akankah Jorge Martin Menyusul?
- Aleix Espargaro Cemaskan Jorge Martin di Aprilia Usai Lama Terbiasa Naik Ducati
- KTM Resmi Perpanjang Kontrak Dani Pedrosa sebagai Test Rider di MotoGP 2025
- Seperti Pedro Acosta: KTM Tekad Pagari David Alonso Agar Tak Direbut Pabrikan Lain di MotoGP
Pembaruan terkini:
Komentar
Belum ada komentar
{{ comment.content }}