Posisi saat ini: Rumah Pesan

Dua Pemain Timnas Jepang Bocorkan Kelemahan Timnya saat Kalah dari Australia, Jadi Pelajaran Patrick Kluivert?

2025-06-08 20:30:02
2
Pemain timnas Jepang Takefusa Kubo (20), Seiya Maikuma (16), Keito Nakamura (13), dan Ayase Ueda (9) berjalan bersama saat pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 melawan Indonesia di Stadion al-Thumama, Doha, pada 24 Januari 2024. (HECTOR RETAMAL/AFP)

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, wajib mencatat pelajaran berharga yang diperlihatkan Australia saat menumbangkan Jepang pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Dalam duel yang berlangsung di Perth Stadium, Perth, Kamis (5/6/2025) malam WIB, Australia sukses menumbangkan Jepang dengan skor 1-0 lewat gol yang dicetak Aziz Behich pada menit ke-90.

Sebagai informasi, ini merupakan kekalahan pertama yang didapat Jepang selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sejak putaran kedua hingga ketiga, Tim Samurai Biru memang sempat tak terkalahkan.

Dua pemain Timnas Jepang, Takefusa Kubo serta Daichi Kamada, pun mengungkapkan sederet kekurangan dan kelemahan yang diperlihatkan timnya ketika dipaksa Australia menelan kekalahan.

 


Kubo Jelaskan Problemnya

Pemain Jepang, Takefusa Kubo (kanan) berebut bola dengan pemain China, Li Yuanyi pada laga putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Saitama Stadium, Saitama, Jepang, Kamis (05/09/2024) WIB. (AP Photo/Shuji Kajiyama)

Winger Timnas Jepang, Takefusa Kubo, mengakui apabila timnya memang tak kesulitan untuk menguasai bola. Di sisi lain, Australia juga tidak memberikan tekanan yang tinggi, sehingga rekan-rekannya bisa leluasa mengalirkan bola.

“Sejujurnya, kami memulai babak kedua dengan lamban. Meskipun kami menguasai bola, lawan bertahan dan tidak banyak menekan kami, mungkin karena memang sudah dirancang demikian,” ujar Kubo dikutip dari laman resmi JFA.

“Pertandingan itu berlangsung hampir sama dengan yang kami mainkan di Jepang. Berkaca pada pertandingan itu, saya pikir kami perlu memaksakan diri melewati tengah, meskipun itu berarti mengambil risiko," lanjutnya.

 


Sulit Ciptakan Peluang

Timnas Australia vs Jepang di kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (5/6/2025). (AFP/Colin Murty)

Namun, justru di saat inilah Kubo merasa Jepang kesulitan menciptakan peluang. Meski tampil dominan, mereka hanya bisa mencetak satu peluang berbahaya. Pemain asal Real Sociedad itu berharap Tim Samurai Biru bisa memperbaikinya.

“Suzuki Yuito melakukan beberapa gerakan bagus ke area tengah, dan kami berhasil menembusnya beberapa kali, tetapi pada akhirnya, kami hanya menciptakan satu peluang nyata. Itu sesuatu yang perlu kami renungkan,” ujar Kubo.

“Mengenakan kaus bernomor 10 tidak mengubah cara saya bermain, tetapi itu adalah nomor yang secara tradisional dikenakan oleh pemain hebat, jadi saya senang mengenakannya,” ia menambahkan.

 


Bikin Frustrasi

Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye mendapatkan pengawalan ketat dari gelandang Jepang, Daichi Kamada dalam laga Grup C Putaran Ketiga Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (AFP/Bay Ismoyo)

Sementara itu, gelandang Jepang, Daichi Kamada, mengakui apabila timnya dibuat kesulitan untuk mencetak gol. Setelah menyerang terus menerus, mereka malah kebobolan gol pada menit-menit akhir dan kalah 0-1.

“Sebelum pertandingan, kami berbicara sebagai satu tim tentang memastikan kami tidak kalah. Kami berhasil mempertahankan penguasaan bola yang tinggi dalam pertandingan tanpa gol,” kata pemain Crystal Palace itu.

“Sulit untuk menciptakan banyak peluang dalam serangan, tetapi saya pikir kami melakukan apa yang seharusnya kami lakukan. Itulah mengapa sangat membuat frustrasi untuk kebobolan pada akhir pertandingan,” lanjutnya.

Kamada berharap, timnya bisa meningkatkan kualitas permainannya pada final third alias sepertiga akhir. Menurutnya, ini menjadi pekerjaan rumah sebelum Samurai Biru menantang skuad Garuda.

“Saya yakin setiap pemain menunjukkan kemampuan mereka, terutama dalam hal kekuatan kami dalam situasi satu lawan satu dan kemampuan kami untuk melepaskan diri dari lawan,” ujar Kamada.

“Namun, kami pasti dapat meningkatkan kualitas permainan kami di sepertiga akhir, jadi itu adalah sesuatu yang perlu kami perbaiki sebagai sebuah tim,” ia menambahkan.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini