Jakarta - Asosiasi Pesepak Bola Profesional (APPI) bersikap atas keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang memberikan hukuman berat kepada bek PSM Makassar, Yuran Fernandes.
APPI menolak sanksi Komdis PSSI untuk Yuran.
Pada Jumat (9/5/2025), PSM mengumumkan hukuman yang didapatkan Yuran dari Komdis PSSI berupa larangan bermain selama setahun di Liga Indonesia dan denda Rp25 juta.
Sanksi itu diterima Yuran diduga karena unggahannya yang mengkritik sepak bola Indonesia pasca-kekalahan PSM dari PSS Sleman pada pekan lalu, meski ia telah mengklarifikasi dan meminta maaf.
Ungkapan Kekecewaan

APPI menganggap hukuman itu dianggap tidak adil untuk Yuran karena mengacu kepada UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) yang menjamin hak setiap orang atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
APPI menilai sanksi Komdis kepada Yuran sangat berbahaya dan mengancam kebebasan berpendapat para pemain lainnya.
"Tentu sebagai sesama pesepak bola, kami ikut berkeberatan atas putusan Komdis PSSI tersebut karena putusan tersebut dikhawatirkan akan mengancam kebebasan berpendapat para pemain," ujar Wakil Presiden APPI, Achmad Jufriyanto, dalam akun Instagram @appi.official, Sabtu (10/5/2025).
"Kami akan memberikan support dan dukungan penuh kepada Yuran Fernandes. Apa yang ia unggah di Instagramnya, merupakan ungkapan kekecewaan pribadinya, yang justru seharusnya dapat juga dijadikan bahan refleksi bagi banyak pihak di sepak bola Indonesia," jelas pemain asal Persib Bandung itu.
Koordinasi dengan FIFPRO
APPI melihat apa yang diunggah Yuran sebagai introspeksi dan masukan bagi para pemangku kepentingan sepak bola Indonesia. APPI juga mendukung PSM untuk mengajukan banding.
APPI juga sudah berkonsultasi dengan Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPRO) dan FIFPRO Divisi Asia/Oceania terkait kasus Yuran.
"Selain itu, APPI juga telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan FIFPRO dan FIFPRO Divisi Asia/Oceania untuk dapat segera melaporkan hal ini kepada FIFA guna mencari dan memperjuangkan jalan keluar yang adil bagi Yuran Fernandes," imbuh Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa.
{{ comment.content }}