Surabaya - Semen Padang sukses mencuri poin di kandang Persebaya Surabaya. Laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 itu berakhir seri dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (11/5/2025) malam.
Semen Padang unggul dulu berkat Cornelius Stewart di menit ke-35. Persebaya membalas satu gol juga melalui aksi Bruno Moreira di menit ke-65.
Secara permainan, tim Kabau Sirah terbilang tampil apik menghalau serangan tuan rumah. Skuad Persebaya malah lebih banyak melakukan kesalahan sendiri dan terlihat kesulitan menembus pertahanan lawan.
Menariknya, Semen Padang tampil tanpa pelatih kepala Eduardo Almeida yang mendapat larangan mendampingi tim. Tapi, mereka tetap menunjukkan permainan impresif dalam menyerang maupun bertahan.
"Kami tahu ini pertandingan sulit. Tapi pertandingan berakhir dengan baik dan kami bisa mendapatkan satu poin," kata Luis Braganca, asisten pelatih Semen Padang.
Hujan Deras Tak Hentikan Intensitas
Laga ini sendiri sempat ditunda akibat hujan deras yang mengguyur sejak sebelum kick-off. Pertandingan tetap digelar sesuai jadwal, namun kemudian dihentikan selama sekitar 30 menit setelah memasuki menit ketujuh.
Duel baru dilanjutkan saat wasit memeriksa lapangan dan bola bisa mengalir dengan baik.
Memasuki babak kedua, Persebaya tampil lebih agresif meski banyak salah umpan. Sejumlah peluang emas muncul, tapi kebanyakan gagal dikonversi menjadi gol.
Persebaya sebenarnya sempat mencetak gol tambahan di menit ke-84 lewat Dejan Tumbas. Namun wasit menganulirnya karena pemain asal Serbia itu terperangkap offside setelah melakukan pengecekan VAR.
Puncaknya, sempat terjadi kericuhan saat memasuki injury time. Penyebabnya, ada staf kepelatihan Semen Padang yang melakukan protes melihat pemainnya kesakitan di atas lapangan.
Naik Satu Strip
Pelatih Persebaya, Paul Munster, sampai menghampiri area bench Semen Padang dan kemudian menerima kartu merah. Hal yang sama terjadi pada staf pelatih Semen Padang yang diusir.
"Di babak kedua saya berharap Persebaya perlu lebih banyak pegang bola. Target kami adalah mengambil dan menjauhkan bola dari gawang. Kami berusaha memanfaatkan peluang untuk jadi gol," ujar Luis Braganca.
Hasil ini membuat Semen Padang berada di posisi ke-15 alias satu strip di atas zona merah dengan 32 poin. Sedangkan Persebaya masih di posisi ketiga dengan 55 poin di bawah Persib Bandung dan Dewa United.
PSIS Resmi Terdegradasi
Hasil imbang 1-1 antara Persebaya Surabaya dan Semen Padang pada pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 memastikan PSIS Semarang terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Dengan koleksi 32 poin, Semen Padang sudah tidak mungkin terkejar oleh PSIS yang baru mengumpulkan 25 poin, meski masih menyisakan dua laga.
Semen Padang kini unggul tujuh poin dari PSIS, sehingga peluang Mahesa Jenar untuk bertahan di Liga 1 secara matematis sudah tertutup. PSIS harus menyapu bersih kemenangan di dua pertandingan tersisa dan berharap Semen Padang kalah di semua laga berikutnya, skenario yang kini tidak mungkin terjadi setelah hasil imbang tersebut.
Meski Semen Padang sudah aman dari ancaman degradasi, posisi mereka belum sepenuhnya aman karena PSS Sleman dan Barito Putera masih berpeluang keluar dari zona merah. Persaingan di papan bawah klasemen Liga 1 musim ini masih sangat ketat menjelang akhir kompetisi.
Dengan demikian, PSIS Semarang resmi turun kasta ke Liga 2 musim 2025/2026, sementara Semen Padang terus berjuang mengamankan posisi mereka di Liga 1.
{{ comment.content }}